Petani di Lebak Diminta Waspada Serangan Hama Wereng Coklat

Rabu 18-09-2024,14:04 WIB
Reporter : A Fadilah
Editor : Sihara Pardede

TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak meminta kepada seluruh petani agar waspada terhadap serangan hama wereng batang coklat (WBC). Karena, jika dibiarkan akan merusak dan membuat tanaman padi gagal panen.

Deni Iskandar, Kabid Produksi Distan Lebak mengatakan, waspada dini terhadap serangan WBC ini guna menyelamatkan tanaman padi sehingga dapat menghasilkan pangan yang maksimal.

"Kita berkolaborasi dengan Balai Besar Peramalan OPT (BBPOPT) Kementan dan UPTD BPTPHP Provinsi Banten untuk mengendalikan hama WBC di Lebak," kata Deni Iskandar, kepada wartawan, di Rangkasbitung, Rabu (18/9/2024).

Menurutnya, kewaspadaan ini dilakukan, karena petani Kabupaten Lebak hingga kini terus melakukan Luas Tambah Tanam (LTT) guna menggenjot produksi pangan sesuai instruksi Menteri Pertanian Amran Sulaiman. 

"Untuk pencegahan hama WBC, kita terus menggalakkan gerakan pengendalian dan bantuan pestisida khususnya pestisida nabati," ujarnya.

Selain itu, Deni menjelaskan, Distan Lebak telah berkolaborasi dengan Balai BBPOPT Kementan dan UPTD BPTPHP Provinsi Banten melakukan upaya pencegahan dini hama WBC.

"Selama ini, penyebaran hama WBC menakutkan bagi petani, karena bisa menurunkan produksi pangan hingga gagal panen, untuk itu ini langkah antisipasi kita," paparnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) pengendalian WBC, pendampingan dan penyuluhan untuk memberikan edukasi kepada petani agar mewaspadai penyebaran hama WBC. Karena, populasi hama WBC bisa berkembang karena curah hujan tinggi yang mengakibatkan suhu lembab dan diperkirakan musim hujan pada September - Desember mendatang.

"Kami berharap serangan hama WBC bisa dikendalikan petani sehingga tidak menimbulkan gagal panen," harap Deni.

Dikatakan dia, pihaknya mewaspadai penyebaran hama WBC tersebut, karena sebelumnya telah dialami petani Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak. Sehingga, 

 produksi pangan di daerah itu saat panen yang biasanya gabah basah 6 ton per hektar, menurun menjadi 4,5 ton per hektar akibat serangan hama WBC.

"Maka dari pengalaman itu, kami minta jika ditemukan serangan hama WBC maka segera koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat," jelasnya.(*)

 

Tags :
Kategori :

Terkait