TANGERANGEKSPRES.ID - Komisi Pemiliham Umum (KPU) Kota Tangsel memperkirakan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada 27 November sekitar 2.502.
Jumlah tersebut menurun dibandingkan pada Pemilu serentak lalu yang berjumlah 3.824 TPS atau mengalami penurunan 1.322 TPS.
Ketua KPU Kota Tangsel Taufiq MZ mengatakan, penurunan jumlah TPS tersebut disebabkan lantaran jumlah pemilih ditiap TPS untuk Pilkada mendatang bertambah dibanding pada pemilu lalu.
"Kalau pemilu lalu jumlah TPS ada 3.824 dan tiap TPS DPT-nya 600 tapi, kalau pilkada nanti jumlah TPS sekitar 2.502 dengan tiap TPS maksimal 400 pemilih," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Minggu (14/6/2024).
Taufiq menambahkan, pada pemilu lalu jumlah daftar pemilih tetap (DPT) berjumlah 1.022.000. Pada pilkada 27 November mendatang diperkirakan ada sekitar 30.000 masyarakat yang telah berusui 17 tahun dan memiliki hak pilih.
"Jadi DPT pada pilkada mendatang kita perkirakan sekitar 1.052.000 atau mengalami kenaikan sekitar 30.000an dari DPT Pemilu 2024," tambahnya.
Menurutnya, berdasarkan Undang-Undang Pemilu Nomor 10 Tahun 2016 menyebut jumlah pemilih tiap TPS berjumlah 800. Namun. KPU RI secara teknis telah memutuskan tiap TPS di pilkada jumlah pemilih maksimal 600 karena berisan, berbarengan dan serentak ada pemilihan gubernur, walikota atau bupati.
"Tapi, tidak persis juga 600. Di Tangsel pemetaan TPS karena demografi, faktor memetaan lingkungan permukiman atau komplek. Maka kita sudah lakukan pemetaan tiap TPS maksimal 400 pemilih," jelasnya.