"Redkar ini adalah tugas mulia karena kita adalah pahlawan kemanusiaan, karena redkar ini tidak digaji. Pemerintah memberikan 3 hal, yakni legalitas formal, membina atau skill, serta memberikan jamin keselamatan melalui BPJS Ketenagakerjaan," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, redkar adalah perpanjangan tangan dari pemadam kebakaran. "Redkar ini adalah orang yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan mengetahui situasi di tengah masyarakat," ujarnya.
Pilar menambahkan, meskipun damkar ada di 7 kecamatan dan memiliki target 10 menit tiba di TKP namun, tetap yang ada digaris terdepan adalah redkar.
"Hari ini kita menyerahkan secara simbolis BPJS Ketenagakerjaan untuk semua redkar, mudah-mudahan ini bermanfaat dan mengingatkan kembali redkar kita supaya selalu antisipasi terhadap bencana kebakaran diwilayah," tambahnya.
Menurutnya, redkar sudah 2 tahun terbentuk. Setiap tahun pihaknya selalu melakukan inovasi, baik kelengkapan alat-alat, seragam dan tahun ini BPJS Ketenagakerjaaan supaya mereka siap siaga kalau terjadi kebakaran.
"Mereka juga diharapkan melakukan sosialisasi bahaya potensi kebakaran di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.
Dalam pelatihan tersebut, juga dilakukan simulasi pemadaman api dengan menggunakan apar dan menggunakan karung goni. Pilar juga mencoba langsung memadamkan api menggunakan karung goni yang telah dibasahi. (*)