TANGERANGEKSPRES.ID - Pemilik Pabrik Penggilingan Padi Laksana Jaya, M Rojali mengungkapkan harga gabah basah turun dari 8.700 rupiah per kilogram menjadi 5.500 rupiah per kilogram.
Seiring menurunnya harga gabah basah, ia pun menjual beras medium ke konsumennya sudah turun ke angka 12.500 rupiah per kilogram dari 15.700 rupiah per kilogram.
Pemilik pabrik pun mengaku sekarang tak lagi kesulitan memperoleh gabah padi, lantaran petani sudah pada panen pasca musim kemarau berkepanjagan yang terjadi hingga Januari lalu.
"Sebelum harga gabah padi naik seperti saat ini, saya biasa jual beras medium paling mahal 9 ribu rupiah, sekarang masih di angka 12.500 rupiah per kilogram," ungkap M Rojali, Senin (1/4/2024).
Kepada wartawan di pabrik penggilingan padi miliknya di Kampung Baru Cakop, Desa Pangarengan, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, M Rojali menyebutkan, saat masih kesulitan mencari gabah basah, ia membeli gabah basah sampai ke daerah Demak, Jawa Tengah.
"Saya beli gabah padi basah seharga 8.700 rupiah per kilogramnya. Sudah diantar ke sini. Harga sekarang dari Demak juga gabah basah 5.500 rupiah per kilogram," ucapnya.
Menurut M Rojali, penurunan harga gabah menyebabkan keuntungan yang menurun bagi petani. Padahal, petani sudah bahagia harga gabah tinggi saat mendekati masa panen pasca musim panas berkepanjangan, agar gabah bisa dijual dengan harga tinggi.
"Normalnya, petani untung 5 juta rupiah per hektar. Bila harga gabah tetap tinggi keuntungan bisa mencapai 11 juta per hektar saat musim panen ini. Tapi, nyatanya sekarang keuntungan hanya 1,2 juta rupiah per hektar," imbuhnya. (*)