Pemilih Millenial di Kota Tangerang Capai 61,63 Persen

Kamis 12-10-2023,13:38 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Daftar pemilih tetap (DPT) Kota Tangerang sebanyak 1.362.773 pemilih pada pelaksanaan Pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024. Jumlah tersebut terdiri dari laki-laki sebanyak 678.001 dan Perempuan sebanyak 684.772 pemilih. Ketua KPU Kota Tangerang, Ahmad Syailendra mengatakan, dari total jumlah DPT tersebut pada Pemilu 2024 nanti, KPU Kota Tangerang menyiapkan 5.175 tempat pemungutan suara (TPS). Dia menguraikan, bila diklasifikasikan berdasarkan usia pemilih menjadi beberapa golongan, diantaranya, pemilih Preboomer yaitu kelahiran tahun 1900 - 1945 dengan jumlah 7.895 (0,58 persen). Baby boomer, yaitu pemilih yang lahir tahun 1946 sampai 1964 dengan jumlah 136.419 pemilih (10,01 persen). Kemudian Gen X, kelahiran tahun 1965 sampai 1980 dengan jumlah 377.780 pemilih (27,72 persen). "Nah pemilih yang masuk kategori Generasi Millenial, yaitu mereka lahir kisaran tahun 1981 sampai 1996 jumlahnya lebih tinggi dari generasi sebelumnya, yaitu sebanyak 504.977 pemilih atau 37 persen dan ditambah Gen Z, mereka ini kelahiran kisaran tahun 1997 – 2007 jumlahnya 335.702 pemilih atau 24,63 persen," papar Syailendra yang telah menjabat Komisioner KPU Kota Tangerang selama 2 periode. Dia menjelaskan, potensial pemilih muda yaitu, generasi Millenial dan Gen Z jika digabungkan mencapai 61,63 persen. Dari jumlah tersebut menjadi perhatian baik para politisi, pengamat politik maupun pihak penyelenggara pemilu. Syailendra menyampaikan, pelaksanaan hasil pemungutan suara pada Pemilu 2024 nanti berbeda dengan pemilu sebelumnya. Hasil pemungutan suara pada Pemilu 2024 nanti akan menggunakan teknologi informasi atau digitalisasi Yaitu program sistem informasi rekapitulasi (SIREKAP) yang merupakan sebagai pengganti sistem informasi penghitungan (Situng) saat Pemilu 2019 lalu. Hal itu menjadi perhatian utama pihak KPU RI sebagai pengambil kebijakan dalam upaya memudahkan proses penghitungan suara di TPS. Selain itu, penggunaan sistem digital tersebut merupakan bentuk keterbukaan informasi hasil Pemilu. "Penggunaan aplikasi SIREKAP menyederhanakan proses birokrasi melalui SITUNG di Pemilu 2019 lalu. Aplikasi Sirekap juga sudah di gunakan sebagai alat bantu saat Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020, dan itu benar-benar lebih efisien dan menyederhanakan proses birokrasi," tandasnya. Menurutnya, proses pemanfaatan digitalisasi mencerminkan kemudahan dan kecepatan dalam pemanfaatan informasi teknologi. Seperti yang terdapat di PKPU 15 Tahun 2023 tentang Kampanye bahwa peserta pemilu dapat melaksanakan kampanye melalui media sosial sebanyak 20 akun di setiap jenis aplikasi. Dikatakan, berdasarkan sensus kependudukan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, sekitar 89 persen masyarakat Indonesia merupakan pengguna internet. Selain itu, berdasarkan hasil survey ekonomi nasional (Susenas) tahun 2022, pengguna internet dalam tiga bulan terakhir. kisaran usia 5 – 12 tahun sebanyak 12,43 persen, di usia 13 – 15 tahun 6,77 persen. Kemudian pada usia 16 – 18 tahun sebanyak 7,47 persen, pada usia 19 – 24 tahun 14,69 persen dan pada usia di atas 25 tahun sebanyak 58,63 persen. Dengan demikian, sambung Syailendra, peran anak muda dalam menyukseskan pemilu sangat tinggi selain sebagai penyelenggara, mereka juga berperan pada tim kampanye dan sebagai pemilih. "Rata-rata peran anak muda ini mendominasi di bidang digitalisasi pada keterlibatan pemilu 2024," tukasnya. Dia mengajak generasi Millenial dan Gen Z dapat menyukseskan hajat besar pesta demokrasi lima tahunan ini. Salah satu langkah yang bisa kami tempuh pihak KPU sebagai penyelenggara, melibatkan mereka dalam penyelenggaraan pemilu melalui badan adhoc KPPS, yaitu penyelenggara pemilu yang usianya minimal dalam persyaratannya 17 Tahun. perekrutan anggota KPPS dilaksanakan pada bulan Desember 2023. "Kita mengajak bagian dari mereka terlibat sebagai penyelenggara menjadi anggota KPPS yang dibentuk 1 bulan sebelum pelaksanaan pemungutan suara," ujarnya. "Diperkirakan rekruitmen pada bulan Desember 2023 paling lambat," sambungnya. Dia menambahkan, pendidikan politik sejak muda dapat membentuk karakter generasi milenial dan Gen Z memahami begitu pentingnya proses demokrasi electoral lima tahun sekali ini. "Kita sangat berharap mereka tidak apatis terhadap dunia politik. Pemilu merupakan sebagai ajang seluruh anak bangsa mengabdikan dirinya untuk dapat berperan dalam menebar kebaikan-kebaikan, menerima dan menyebar informasi saat ini lebih mudah yaitu melalui media sosial," ujarnya. "Pemilu dalam genggaman, mari kita berpegang erat untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menghargai perbedaan dalam pilihan, melalui jari-jari manis anak muda, saring sebelum sharing," tutupnya. (*) Reporter : Abdul Aziz

Tags :
Kategori :

Terkait