O2SN, Seleksi Bibit Atlet Berprestasi

Selasa 13-06-2023,21:45 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Gelaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kota Tangerang merupakan bagian dari kegiatan pencarian bibit-bibit atlet olahraga asal Kota Tangerang. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang, Kaonang saat pembukaan gelaran O2SN tingkat Kota Tangerang di Stadion Benteng Reborn, Senin (12/6) lalu. Kaonang mengatakan, dari O2SN ini, atlet berprestasi akan direkomendasikan untuk bertanding di arena Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) bahkan sampai kepada Pekan Olahraga Nasional (PON). Dia memaparkan, banyak sekali bibit atlet dari gelaran O2SN yang bertanding di ajang Popda hingga PON. "Kita tahu mereka yang sudah berprestasi terus meningkatkan kalitasnya. Ini penting sekali, ke depan O2SN bisa menambah cabang olahraga yang dipertandingkan,” ujar Kaonang. Kaonang menuturkan, persiapan atlet Popda XI Banten 2024 yang akan digelar di Kota Tangerang dimulai dari ajang O2SN. Jika siswa SD mampu menunjukkan prestasi bagus hingga meraih juara dalam arena O2SN maka selanjutnya bisa direkomendasikan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMP negeri yang dipilih sesuai zonasi tempat tinggalnya. Begitu juga dengan siswa SMP yang meraih juara di gelaran O2SN ini nantinya akan direkomendasikan guna melanjutkan ke tingkat SMA/SMK negeri melalui jalur prestasi. “Ini bentuk perhatian Pemerintah Kota Tangerang terhadap atlet-atlet berprestasi," imbuhnya. Dia juga menyebut, bagi atlet-atlet yang berprestasi dari cabang olahraga lulusan SMA/SMK/MA tahun 2021, 2022 dan 2023 dapat melanjutkan kuliah di Universitas Yatsi Madani secara gratis hingga lulus. Ini bentuk perhatian Pemkot Tangerang terhadap para atlet. Dia berharap, dengan pemberian beasiswa, kedepan para atlet yang sudah memasuki masa pensiun dari karier olahraga yang digelutinya maka mereka bisa berkarier di bidang lain dengan modal jenjang akademik yang didapatkan. “Kita sering mendengar cerita sedih atlet ketika berprestasi mereka dipuji dan disanjung, tetapi saat mereka sudah tidak produktif dalam dunia olahraga sulit untuk survive. Maka untuk bekal agar mereka kelak bisa survive, bekalnya adalah pendidikan,” tutur Kaonang. (raf)

Tags :
Kategori :

Terkait