Meminimalisir Sampah Kertas, PT Indah Kiat Dapat Supplier Dari BSD

Selasa 18-04-2023,14:19 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TangerangEkspres.co.id - Bank Sampah Digital (BSD) bekerjasama dengan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Serang untuk menangani sampah khusus kertas di masyarakat. Dengan begitu, sampah kertas di Kabupaten Serang dan Kota Serang, dapat diminimalisir keberadaannya. Diketahui, BSD merupakan sebuah organisasi yang didirikan sejumlah anak muda, berdiri sejak Desember 2020. Organisasi ini, memiliki akses langsung untuk mensuplai sampah kertas sebagai bahan baku Kertas Daur Ulang (KDU) ke PT Indah Kiat Pulp and Paper. Head of Corporate Sosial Responsibility PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Serang, Dani Kusumah mengatakan, memang tidak banyak input sampah yang diterimanya dari BSD, karena kebutuhan perusahaan untuk sampah kertas ini seharinya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan ton. "BSD hanya bisa menyuplai sampah kertas ke kami, dalam sebulan itu puluhan ton. Tapi, tidak masalah karena BSD ini dapat dikatakan sebagai mitra IKPP Serang," katanya, Selasa 18 April 2023. Dani mengatakan, pihaknya tidak melihat dari seberapa banyak tonase yang diberikan BSD, namun semangat, konsep dan strategi yang diambil BSD. Karena, yang dilakukan BSD ini ialah melakukan penjaringan di berbagai wilayah, utamanya di Kabupaten dan Kota Serang. Kemudian, sampah itu diambil tiap bulan, dan dipilah mana sampah kertas dan plastik serta organik. "Untuk sampah kertas masuk ke kita, saat masuk itu kita disampaikan informasinya bahwa strategi untuk masuk ke kita supaya nilai jual tinggi harus dipilah, sampah coklat, warna, kertas putih itu dipilah jadi nilai makin tinggi. Maka, itu yang menarik buat kita," ujarnya. Dikatakan Dani, sampai saat ini total sampah yang sudah disuplai ke PT. Indah Kiat sebanyak 16 ton. Mereka melakukan kegiatan dari nol, sejak tidak ada hubungan kerja sampai bisa masuk langsung. Saat ini, posisi BSD menjadi supplier sehingga harga jual sampahnya sama dengan supplier, dan dijemput oleh perusahaan sebagai bentuk kepedulian pada BSD. Kedepan pihaknya berencana untuk sosialisasi ke sekolah dan dunia usaha. Agar ikut menggalakkan kampanye lingkungan, sebab dari sisi edukasi pemanfaatan kertas daur ulang memiliki sisi ekonomi luar biasa dan fantastis. "Selama beroperasi, BSD dipastikan tidak ada gesekan dengan pemulung atau pihak lainnya. Jadi peluang di sana banyak, kita adalah mitra, kedepan akan dikembangkan dalam bentuk kegiatan CSR, karena ada sisi humanis ada sisi CSR. Bukan hanya bicara bisnis to bisnis," ucapnya. Kata Dani, sistem pembayaran sampah dari Indah Kiat ke BSD dilakukan melalui koperasi Karyawan Indah Kiat. Setelah itu, koperasi melakukan tagihan ke Indah kiat sama halnya dengan supplier, dimana untuk kertas coklat harganya kisaran Rp2.200-2.500 per kilogram, sedangkan kertas putih lebih tinggi lagi. "Hasil evaluasinya bagus karena mereka BSD ini sangat profesional," tuturnya. Sementara itu, CEO BSD Desty Eka Putri Sari mengatakan, BSD merupakan sosial enterprise, perusahaan pengolah sampah kering berbasis pemberdayaan. Saat ini, sudah ada 200 titik di Serang raya, tersebar di Kabupaten Serang 41 titik, Kota Serang 117 titik, dan Cilegon 31 titik. Bank sampah lahir sejak Desember 2020 atau sudah berumur 3 tahun. Pada penghujung 2022, pihaknya bermimpi bank sampah induk bisa suplai kertas daur ulang langsung ke industri. Mimpi tersebut disambut oleh PT Indah Kiat Pulp and Paper. Dirinya tahu, bahwa Indah Kiat skala produksi nya besar, dan biasa menerima sampah ratusan ton. Sedangkan BSD fokus pengolahan sampah di hulu. "Jadi nasabah kami tingkat hulu ada komunitas RT RW, ibu arisan, pengajian, wirawise yang fokus ke hotel, restoran dan kafe yang totalnya sudah ada 14. Sekarang, kafe buka titik BSD juga. Sampahnya ditimbang ke BSD, itu untuk diputar jadi modal mereka lagi. Untuk charity misalnya ngopi gratis tiap Jumat, tentu akses ini jadi peluang buat kami untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan. Tapi kalau tidak ada praktik baik atau open mind dan open heart dari industri Indah Kiat, star up seperti kita apalah daya akan kalah bersaing dengan Industri," katanya. Desty Eka mengatakan, tujuan dari kerjasama ini untuk bagaimana Indah Kiat mendukung gerakan anak muda BSD yang terdiri dari 11 orang dengan rentang usia 22 sampai 35 tahun. Karena, BSD ini punya visi agar lingkungan lestari masyarakat sejahtera 2045. Kenapa 2045, karena di sana ada bonus demografi banyak anak muda. Apabila tidak dioptimalkan bonus tersebut, maka akan jadi beban daerah nantinya. "Kerjasama dengan Indah Kiat, selain meningkatkan legitimasi sisi kelembagaan, tapi juga kerjasama multi pihak agar dapat capaian bersama. Bicara selisih, tentu akan lebih besar kalau kita menjual ke lapak atau supplier. Namun, bukan itu yang kami tuju, melainkan keterbukaan akses jadi penting buat kami dan praktek baik tentu saja untuk pelaku bisnis serupa," ujarnya.(*) Reporter : Agung Gumelar

Tags :
Kategori :

Terkait