Gelaran G20 Pacu Bangkitkan Industri Kebudayaan

Senin 28-11-2022,10:18 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG-Kegiatan G20 Indonesia dinilai mendorong percepatan sektor budaya serta membangkitkan industri kreatif dan kebudayaan di negara-negara G20 pasca pandemi. Hal ini terlihat melalui insiatif Global Arts and Culture Recovery Fund yang dikelola oleh organisasi PBB, khusus menangani urusan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan yaitu United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizatio (UNESCO). “Diharapkan adanya Presidensi G20 kita sebagai masyarakat Indonesia dapat bangga dan menjaga baik-baik kebudayaan Indonesia,” ungkap H.Rano Karno, Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) saat sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dengan tema Peran Presidensi G20 dalam Memperkenalkan Budaya Bangsa, di Lekong Karya, Serpong Utara Tangerang Selatan, Kamis, (29/9/22). Menurut Rano, pertemuan G20 di Bali pada tanggal 23 September 2022 lalu berhasil memperkenalkan budaya dan pariwisata. Kurang lebih 20.559 delegasi dari berbagai negara memiliki dampak terhadap Pariwisata Indonesia denganomset sekitar Rp7,4 Triliun. “Selain itu, dari beberapa acara G20 banyak diperkenalkan berbagai karya Indonesia seperti batik. Pada agenda penutupan G20 para delegasi menggunakan baju batik,” ujar Rano. Lanjut Rano, Presidensi G20 Indonesia 2022 menekankan 3 pilar utama yaitu mempromosikan produktivitas melalui penguatan sumber daya manusia. G20 juga meningkatkan daya tahan perekonomian Indonesia yang semakin tangguh dan berkelanjutan, serta memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. “Hal ini selaras dengan Pasal 33 Ayat 4 Undang-Undang Dasar Negara RI yaitu, perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional,” jelasnya. Rano berharap, Presidensi G20 dapat menjaga keseimbangan kemajuan serta kesatuan ekonomi nasional. Selain itu kata Rano, momentum Presidensi G20 tersebut harus dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan budaya dan kearifan lokal ke dunia Internasional. “Melalui kebudayaan Rhapsody of the Archipelago menjadi salah satu upaya kita, untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia kepada masyarakat dunia,” katanya. (rls)

Tags :
Kategori :

Terkait