Pollycarpus Sering Bawa Pisau

Senin 19-10-2020,04:40 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Mantan pilot Garuda Pollycarpus Budihari Prijanto meninggal, Sabtu (17/0) sekitar pukul 14.52 WIB. Ia meninggal di rumah sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, akibat Covid-19. Pollycarpus wafat setelah berjuang melawan Covid-19 selama 16 hari. Jenazah langsung dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur. Pria kelahiran Surakarta tersebut dimakamkan dengan protokol Covid-19. Pollycarpus divonis 14 tahun penjara, karena terbukti membunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib. pada 7 September 2004. Setelah menjalani masa tahanan 8 tahun, ia dinyatakan bebas bersyarat sejak 28 November 2014. Pada 2018 lalu, Pollycarpus bergabung ke Partai Berkarya yang kala itu masih dipegang oleh Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto sebelum mengalami dualisme partai. Rumah almarhum yang berada di Perumahan Pamulang Permai 1 Blok A RT 1/22 Pamulang Barat, Kota Tangsel, sejak Pollycarpus meninggal tampak sepi dan tertutup. Hanya ada beberapa kendaraan yang terparkir dan karangan bunga di depan rumah. Lurah Pamulang Barat Supriyadi mengatakan, begitu mendapat kabar Pollycarpus meninggal ia bersama ketua RT langsung menuju rumah duka. "Hanya ada kelurga dekat saja di rumah duka. Jenazah telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (18/10). Supriyadi menambahkan, informasi yang diperoleh sebelum meninggal Pollycarpus sempat dirawat selama dua Minggu di RSPP Jakarta, karena Covid-19. "Jadi sebelum dirawat di rumah sakit, Pollycarpus ini habis tugas dari luar kota dan langsung dirawat di RSPP," tambahnya. Sementara itu, tetangga korban yang tidak jauh dari rumah almarhum, Ferdi mengatakan, terakhir bertemu Pollycarpus dua bulan lalu. Ferdi saban hari bekerja sebagai pelayan toko perlengkapan untuk mendaki gunung. "Kalau Pollycarpus ke toko selalu bawa pisau dan nawarin pisau. Selebihnya hanya lihat-lihat barang saja," ujarnya. Ferdi menambahkan, Pollycarpus kerap memesan celana di toko sebelah. Permintaannya banyak dan modelnya ribet. "Orangnya, kemauannya banyak," jelasnya.(bud)

Tags :
Kategori :

Terkait