Pembagian Kuota Interner Dinilai Tak Efektif

Senin 05-10-2020,04:08 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT TIMUR-Di tengah pandemi Covid-19 menuntut banyak orang melakukan aktivitas dari rumah. Mulai dari sekolah hingga bekerja. Bagi siswa, lantaran belajar dari rumah tentu membutuhkan kuota internet untuk bisa bajar jarak jauh dengan menggunakan internet. Bagi masyarakat mampu, kuota internet tidak menjadi masalah namun, bagi sebagian orang memberatkan, apalagi bagi yang tidak memiliki ponsel tentu semakin menambah masalah. Solusi pemberian kuota internet dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bukanlah solusi untuk siswa menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19. Setidaknya hal itu yang dikeluhkan SDN 1 Cipayung, Ciputat. Kepala SDN 1 Cupayung Herri Santoso mengatakan, kuota internet yang disalurkan ke 510 siswanya, tidak efektif karena mayoritas terkendala ponsel. "Ada sekitar 400 lebih dari 510 siswa, masih harus meminjam ponsel orang tuanya, yang baru bisa dipakai pada malam hari sepulang orang tuanya bekerja," ujarnya kepada wartawan, Jumat (2/10). Herri menambahkan, ada juga  ponsel orang tuanya tidak memadai untuk PJJ. Juga ada yang sekeluarga tidak memiliki ponsel sama sekali. Siswa yang bersekolah di SDN 1 Cipayung mayoritas keluarga dengan ekonomi rendah. Pandemi Covid-19 benar-benar memukul roda ekonomi mereka. "Bisa jadi 400-an lebih gak punya HP. Karena memang anak SD juga, sudah gitu di sini kan kebanyakan kuli, ngontrak," tambahnya. Dengan adanya pandemik Covid-19 orangtua siswa tidak bisa bekerja, malah lebih sulit hidupnya. "Paling yang punya HP anak-anak komplek," jelasnya. Menurutnya, karena hanya sedikit siswa yang memiliki ponsel, maka PJJ juga terkendala. Kuota internet yang digelontorkan pemerintah menjadi percuma dan tidak terpakai. "Yang pasti ini menjadi kendala dan terutama saat pengumpulan tugas. Mereka kebanyakan malam. Kalau pagi ini ada 20 sampai 30 siswa, paling 15 yang ikut zoom. Itu juga HP boleh minjam, atau bapaknya kerja tidak bawa HP," ungkapnya. Menurutnya, banyak wali murid yang mengeluh kepada kepadanya. Menurut mereka kuota internet bukan jalan keluar. Mereka lebih membutuhkan ponsel. "Kata wali murid kalau nomor banyak yang ngasih, padahal yang dibutuhkan handphone," tutupnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait