DPR-RI Cek Penanganan Covid di Tangsel

Senin 20-07-2020,03:47 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT-Komisi IX DPR mengunjungi Balai Kota Tangsel, Jumat (17/7) pagi. Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar tersebut terkait penanganan Covid-19 yang terjadi di Indonesia, khususnya di Kota Tangsel. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ansory Siregar mengatakan, pandemi Covid-19 adalah masalah yang terjadi di seluruh penjuru bangsa. Sehingga penanganannya pun menjadi penanganan nasional. Sebagai pelayan masyarakat sudah seharusnya pemerintah daerah juga melakukan penanganan mengenai situasi ini. Sampai dengan situasinya bisa terkendali. ”Covid-19 ini akan menjadi salah satu bencana non-alam yang sudah ditetapkan oleh Presiden RI,” ujarnya, Jumat (17/7). Ansory berpesan, Pemkot Tangsel agar tetap bisa secara konsisten melakukan proses penanganan Covid-19 di wilayahnya. "Sehingga bangsa Indonesia bisa menangani masalah ini dengan saling bahu membahu," tambahnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, yang menerima kunjungan melaporkan hasil kinerja Pemkot terkait dengan kebijakan pengentasan dan penanganan Covid-19. Salah satunya yang dilaporkan adalah pelaksanaan PSBB di Kota Tangsel. "Saat Covid-19 menyerang, banyak proses pembangunan yang terhambat. Tidak adanya persiapan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini membuat pemerintah merasa kesulitan. Terutama pada tahap awal merebaknya wabah ini," ujarnya. Airin menambahkan, pandemi Covid-19 pada Maret dan April terasa dan sulit sekali. Salah satunya pemenuhan APD seperti mencari disinfektan, hand sanitizer, masker, itu sulit disediakan. Uang ada tapi, barangnya tidak ada. Namun, ia memastikan jika pemerintah terus melakukan inovasi. Berupaya menemukan solusinya. Apalagi dengan keadaan bahwa Tangsel merupakan salah satu daerah dengan zona merah. "Meskipun sekarang sudah berubah menjadi zona orange," tambahnya. Ibu dua anak ini menuturkan, berkat upaya yang dilakukan oleh yang konsisten, saat ini Kota Tangsel sudah mengalami penurunan jumlah kasus secara signifikan. Selain itu ia juga menjelaskan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkot yaitu pemberlakukan PSBB. “Kami sepakat dalam rangka memutus mata rantai Covid-19, kami masih memberlakukan PSBB,” jelasnya. Wanita berkerudung ini mengungkapkan, dealnya peran PSBB yang sangat signifikan memberikan hasil yang maksimal harus mencapai 90 persen. Namun, sampai saat ini, presentasi keberhasilan PSBB masih berada di 83 persen. Sehingga hal ini masih menjadi PR bagi Pemerintah dalam memaksimlakan peran PSBB dalam penanganan masalah tersebut. Dalam proses penanagan Covid-19 ini, pemkot melakukan kolaborasi dengan rumah sakit swasta untuk memastikan ketersediaan pelayanan seperti tersedianya APD, dokter dan perawat di dalam rumah sakit tersebut. Kemudian dalam rangka menyediakan fasilitas karantina, pemkot juga membuat Rumah Lawan Covid yang bisa digunakan untuk proses karantina PDP dan ODP. "Rumah ini memiliki 150 tempat tidur," tuturnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait