Nasabah Bank Bukopin Panik, Tidak Bisa Ambil Uang di Teller dan ATM

Rabu 01-07-2020,03:56 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KOTA TANGERANG- Bank Bukopin sedang kesulitan keuangan. Nasabah Bank Bukopin Cabang Tangerang Kota, panik. Mereka tidak bisa mengambil uang yang ada di dalam rekeningnya. Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik bank pelat merah itu, tak berfungsi. Para nasabah pun mendatangi kantor Cabang Tangerang Kota yang ada di kawasan Tangcity Mall. Namun, tidak diberi penjelasan oleh pimpinan cabang mengenai apa yang terjadi. Seperti yang di alami Wisnu Hendrian, salah satu nasabah Bank Bukopin. Ia mengatakan sudah dua kali datang ke kantor Bank Bukopin yang ada di kawasan Tangcity. Kedatangannya yang kedua kalinya kemarin, sia-sia. Karena tetap tidak bisa mengambil uang. "Seminggu yang lalu masih bisa ambil uang. Tetapi beberapa hari ini tidak bisa ambil uang. Akhirnya saya kemarin datang ke sini (kantor cabang Bank Bukopin di TangCity). Katanya sedang ada perbaikan server dan ada perpindahan saham ke Korea. Tapi, hari ini (kemarin) saya datang lagi tetap tidak bisa ambil uang," ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres, Selasa (30/6). Wisnu menambahkan, sampai saat ini belum ada penjelasan yang pasti dari pimpinan cabang. Bahkan ketika menanyakan kepada security juga tidak dapat jawaban yang pasti. Padahal dirinya sedang membutuhkan uang untuk sebuah keperluan. "Saya dikasih tahu sama security, untuk pengambilan uang hanya bisa Rp 3 juta saja dalam sehari dan itu di batasi hanya 10 orang. Saya suruh datang lagi jam 08.00 WIB, tetapi nyatanya bank buka pukul 09.00 WIB. Saya kan kerja, tidak mungkin setiap hari bolak-balik ke bank. Mudah-mudahan tidak ada masalah yang besar,"paparnya. Tidak hanya Wisnu. Hamidah yang juga nasabah Bank Bukopin menanyakan masalah kartu ATM miliknya yang tidak bisa mengambil uang. Bahkan pada saat kartu ATM dimasukan ke mesin ATM, di dalam layar monitor muncul tulisan 'kartu anda tidak terdaftar'. Itu membuatnya semakin khawatir. "Ini kenapa kartu ATM saya, mau ambil uang tidak bisa. Saya beberapa kali memasukkan kartu ATM saya ke mesin ATM, di monitor muncul tulisan kartu saya tidak terdaftar. Ada apa ini? Saya minta penjelasan tidak dikasih jawabannya. Saya lagi butuh uang kenapa susah diambil," ungkapnya. Sementara itu, ketika Tangerang Ekspres mencoba konfirmasi ke pihak bank, tidak diberi akses oleh security. Security yang tidak mau disebutkan namanya itu, menjelaskan untuk minta keterangan pers terkait kendala yang terjadi, bisa langsung ke kantor pusat yang ada di BSD, Kota Tangsel. "Kami tidak bisa memberikan keterangan pers di sini, kalau mas butuh keterangan pers bisa datang ke kantor pusat kami yang ada di BSD. Pimpinan kami di sini tidak bisa memberikan keterangan, takut salah karena belum ada instruksi dari pusat," katanya. Pantuan Tangerang Ekspres di lokasi, para nasabah sempat berkumpul di depan loby. Setelah tidak mendapatkan penjelasan akhirnya para nasabah bubar. Kantornya juga terlihat tertutup, tidak ada aktivitas yang terlihat. Sementara itu, salah satu kantor cabang Bank Bukopin di Pamulang sejak beberapa waktu lalu tutup. Tak hanya kantor banknya. Anjungan tunai mandiri (ATM) juga ditutup. Pantauan Tangerang Ekspres di KCP Bank Bukopin Pamulang, Selasa (30/6), tidak ada aktifitas sama sekali di bank tersebut. Hanya ada pengumuman yang ditempel di kaca bagian depan bertuliskan "tutup" saja. Warga yang tidak jauh dari lokasi, Dores mengatakan, Bank Bukopin Pamulang sejak pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangsel tutup. Namun, ia tidak tahu pasti alasan bank tersebut tutup. "Saya tidak tahu alasan kenapa Bank Bukopin tutup. Padahal bank lain yang ada di sebelahnya tetap buka dan ramai nasabah," ujarnya kepada Tangerang Ekspres. Sementara itu, salah satu nasabah Bank Bukopin Amalia mengeluhkan sulitnya melakukan tarik tunai. Tidak hanya kesulitan melakukan penarikan dana lewat teller, nasabah juga tidak bisa melakukan transfer. "Sumpah ini bank lagi chaos banget!!! (nasabah) pada enggak bisa ambil duit atau transfer," keluhnya. Manajemen PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menjelaskan persoalan terkait dengan kesulitan nasabah mencairkan dana serta kebijakan pembatasan penarikan dana di beberapa cabang perusahaan. Meliawati, Sekretaris Perusahaan Bank Bukopin, mengatakan perseroan telah menyelesaikan permasalahan nasabah dalam hal pencairan dana dan nasabah dapat menerima penjelasan perseroan atas kondisi tersebut. "Pembatasan penarikan dana di beberapa cabang dilakukan dalam kondisi situasional, agar kami dapat memenuhi kebutuhan transaksi nasabah. Hal ini menjadi penyesuaian yang perlu dilakukan dan pejabat bank tetap memberikan penjelasan kepada nasabah, sebagaimana standar pelayanan operasional perseroan," katanya, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dilansir CNB Indonesia, Selasa (30/6). Dia mengatakan, sebagai informasi, saat ini Bank Bukopin bersama dengan KB Kookmin Bank sedang melakukan proses penambahan modal oleh Pemegang Saham Utama untuk memperkuat fundamental perseroan. Proses penerbitan saham baru atau rights issue tersebut saat ini dalam kajian final oleh regulator, baik di Indonesia (Otoritas Jasa Keuangan/OJK) maupun di Korea Selatan. Selain itu, perseroan sedang mengupayakan berbagai alternatif strategis untuk membantu penguatan kondisi terutama dalam mengatasi pandemi Covid-19. Di antaranya, pendampingan oleh bank pemerintah dalam bentuk Technical Asisstance (TA), perluasan money market line antar bank, program promosi simpanan dana nasabah dengan pilihan jangka waktu tertentu, dan sebagainya. Sebelumnya, Tim Technical Assistance (TA) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah aktif bekerja membantu Bank Bukopin sejak 18 Juni 2020. Hal ini menindaklanjuti surat OJK tanggal 11 Juni 2020 perihal Permintaan Technical Assistance terhadap Bank Bukopin. Johanes Kuntjoro Adisardjono, Ketua Tim Technical assistance mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya semaksimal mungkin untuk membantu menjaga stabilitas likuiditas Bank Bukopin. Tim TA sendiri telah berkantor di Kantor Pusat Bank Bukopin, dan secara langsung berkomunikasi dengan manajemen Bank Bukopin terkait langkah-langkah strategis yang perlu segera diambil dalam rangka menjaga stabilitas likuiditas. Pengelolaan likuiditas menjadi concern utama Tim TA sehingga pemantauan terhadap arus kas (cashflow) bank menjadi prioritas. "Harapan kami, masyarakat dan nasabah tetap tenang serta tidak khawatir berlebihan karena proses pemulihan sedang berjalan dan kami optimistis bahwa kondisi akan semakin membaik", pungkas Kuntjoro. Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwanto menghimbau kepada seluruh nasabah agar tetap menyimpan dana nya di seluruh cabang Bank Bukopin. Atas nama Bank Bukopin, dirinya mengapresiasi nasabah-nasabah yang setia. "Bank tetap aman karena selain dijaga oleh seluruh karyawan dan manajemen yang berintegritas tinggi, kami juga diawasi regulator, baik sebagai bank maupun sebagai perusahaan terbuka terdaftar di bursa efek," ujarnya. (ran/bud)

Tags :
Kategori :

Terkait