Ojol Korban Penembakan Anak Buah Jhon Kei Sudah Dioperasi, Kapolres: ‘Kita Tindak Tegas Premanisme’

Rabu 24-06-2020,04:17 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KOTA TANGERANG - Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Sugeng Hariyanto mendatangi pasien korban penembakan di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang. Ardiansyah yang menderita luka tembak di jempol kaki kiri dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, Selasa (23/6). Pasien tersebut merupakan ojek online (Ojol) yang menjadi sasaran penembakan di Cluster Australia, Green Lake City oleh kelompok John Kei, setelah menyerang rumah Nus Kei. Kedatangan Sugeng bersama jajaran Polres Metro Tangerang Kota ke RSUD Kabupaten Tangerang, untuk mendengarkan langsung peristiwa penembakan yang dialami oleh Ardiansyah. Nantinya, cerita tersebut akan di dalami untuk pengembangan yang di tangani Polrestro Tangkot. Atas kejadian tersebut Polri dan TNI akan mempertebal keamanan di wilayah Polres Metro Tangerang. Sugeng menegaskan akan melakukan tindakan tegas kepada aksi premanisme. "Kita dengan TNI akan menjaga keamanan. Prinsipnya negara ini tidak boleh kalah dengan preman, dan itu sesuai dengan instruksi Kapolri. Kita harus ciptakan situasi kondusif di semua wilayah dan kita akan bertindak tegas terhadap aksi premanisme," ungkapnya usai menjenguk Ardiansyah. Sugeng mengatakan kedatangannya ke rumah sakit untuk memastikan kondisi Ardiansyah. "Setelah kami lihat korban mengalami luka tembak di jempol kaki kiri. Alhamdulillah, korban juga dilakukan operasi dan hari ini (kemarin) sudah boleh pulang ke rumah,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres di RSUD Kabupaten Tangerang. Sugeng mengatakan, istri dari pengemudi daring ini telah melaporkan insiden penembakan tersebut ke Mapolres Metro Tangerang Senin (22/6). Laporan tersebut akan ditangani dan dilakukan pendalaman. "Yang bersangkutan melalui istrinya sudah membuat laporan. Itu sebagai dasar untuk penyelidikan kita. Apalagi saya mendengar langsung apa yang dialami oleh Ardiansyah pada saat kejadian,"paparnya. Sementara itu Ardiansyah menceritakan, pada saat kejadian dirinya hendak mengantar makanan ke Cluster Australia. Sesampainya di pintu gerbang, satpam melarangnya masuk, karena ada kejadian penyerangan. "Saya memang ingin mengantarkan makanan. Kondisi di lokasi saat itu memang sedang ramai. Saya tidak tahu jika ada kejadian penyerangan," tuturnya. Lanjut Ardiansyah, selang beberapa menit petugas keamanan cluster tersebut meminta tolong kepada dirinya untuk mengadang mobil yang akan keluar, dengan menutup pagar. Tetapi karena belum dikunci, pagar tersebut berhasil diterobos menggunakan mobil mereka. "Saya sempat diminta tolong untuk mengadang mereka dengan menutup pagar. Karena belum dikunci akhirnya dengan kondisi kencang mobil berhasil menerobos pagar. Saya mendengar suara tembakan pertama, setelah itu saya lihat salah satu pelaku mengeluarkan pistol dan menembak ke bawah," katanya. Ketika ditanya berapa kali mendengar suara tembakan, kata Ardiansyah, ada tujuh kali suara tembakan. Bahkan yang paling banyak terdengar di sekitar bundaran depan Cluster Australia. "Saat mendengar suara tembakan tersebut, saya merasa kaki saya panas dan saya lihat ternyata berdarah. Akhirnya, rekan saya langsung membawa saya ke rumah sakit,"tutupnya. (ran)

Tags :
Kategori :

Terkait