MTQ Banten Batal Digelar, Efek Wabah Virus Corona

Rabu 18-03-2020,05:14 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERANG-Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-17 Provinsi Banten batal digelar. Rencananya, MTQ digelar di Kota Tangsel pada 23-27 Maret. Melihat perkembangan wabah virus Corona yang semakin mengkhawatirkan, Ketua Pelaksana MTQ Provinsi Banten Sholeh Hidayat memutuskan menunda pelaksanaan MTQ. Apalagi satu warga Kota Tangsel meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona. Sholeh Hidayat mengatakan, penundaan MTQ dilakukan atas sejumlah pertimbangan. Pertama terkait penetapan kejadian luar biasa (KLB) Covid-19 oleh Gubernur Banten Wahidin Halim pada Sabtu (14/3). Selanjutnya atas pertimbangan dari Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany selaku tuan rumah. “Jadi semalam (kemarin) kami dengan Prof Syibli (Syibli Syarjaya, Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Banten) dan panitia menghadap Pak Gubernur. Ya dikabulkan untuk ditunda hingga waktu yang tak ditentukan,” kata Soleh saat dihubungi wartawan, Selasa (17/3). Mantan Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) itu menjelaskan, penundaan murni sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19. Sebab, sebelum kebijakan penundaan diambil seluruh persiapan penyelenggaraan sudah dilakukan. “Kita sebenarnya sudah siap. Masing-masing kabupaten/kota juga sudah memersiapkan diri. Kemudian juga di panitia provinsi dan lokal sudah memersiapkan dengan sebaik-baiknya. Kami sosialisasikan ke kabupaten/kota atas penundaan ini," jelasnya. Soal kemungkinan kapan MTQ akan digelar, ia mengaku ada opsi untuk menggelarnya pada April mendatang. Dengan catatan, pandemik Covid-19 ini sudah mereda. Pelaksanaannya juga harus mengacu pada kalender MTQ nasional di Provinsi Sumatera Barat. Jika waktu pelaksanaan yang terlalu mepet, maka tak menuntup kemungkinan MTQ tingkat provinsi diganti menjadi seleksi biasa. “Tentunya kami terus pantau perkembangannya. Kalau misalnya sudah semakin dekat mungkin ada bentuk lain seperti seleksi,” ujarnya. Lebih lanjut dipaparkan Sholeh, andai MTQ tetap digelar karena pandemik mereda, maka pihaknya tetap akan menggelarnya di Kota Tangsel. Sebab, 2020 adalah giliran Kota Tangsel sebagai tuan rumah. “Saya kira kalau pemerintah sudah menyatakan bahwa kita sudah bebas penyebaran Covid-19 ya akan seperti biasa. Apalagi ini di Kota Tangsel, optimal untuk mengerahkan yang hadir kan meriah,” katanya. Sementara itu, Ketua Lembaga Pembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Banten Syibli Syarjaya mengimbau, agar para kafilah untuk tak berkecil hati atas penundaan tersebut. Tetap tenang, selalu menjaga kesehatan dan terus berlatih untuk mengasah kemampuannya. “Insya Allah di April itu akan ada MTQ, mudah-mudahan. Kita berdoa agar pandemik ini cepat hilang dari dunia,” ujarnya. Ketua Panitia MTQ Provinsi Banten Kota Tangsel Rahmat Salam mengatakan, pemunduran MTQ ini sesuai dengan penetapan kejadian luar biasa (KLB) Corona di Provinsi Banten. Ia menambahkan, dengan penundaan tersebut berharap kepada seluruh panitia yang sudah bekerja dan merencanakan kegiatan rangkaian MTQ menyesuaikan waktunya dengan segala kondisi yang ada. "Jadwal perubahan ini diharapkan bisa mencegah penyebaran virus Corona dengan menghindari kerumunan banyak orang," tambahnya. Sebelumnya, beberapa pekan lalu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menyatakan wilayahnya siap menyelenggarakan MTQ tingkat provinsi. Namun, MTQ dilaksanakan dengan melakukan sejumlah penyederhanaan. Yakni dengan mengubah lokasi pembukaan, dan meniadakan pawai taaruf MTQ. Selain itu, lokasi pelaksanaan juga dipusatkan di kantor Walikota Tangsel. Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, pengunduran pelaksanaan MTQ merupakan keputusan dari Provinsi Banten. Sebagai panitia daerah tentu menyesuaikan. "Dengan penundaan ini mungkin nanti desainnya tidak ada penonton, tidak ada pawai taaruf, tidak ada parade kafilah dan lainnya untuk menghindari penyebaran virus Corona," singkatnya. (yus/bud)

Tags :
Kategori :

Terkait