2020, Jembatan Bogeg Dibangun

Senin 20-01-2020,04:31 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERANG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bakal membangun Jembatan Bogeg yang berlokasi di Jalan Syeikh Nawawi Al Bantani, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. Anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Banten 2020. Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengatakan lebar Jembatan Bogeg sudah tak sesuai dengan volume kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Kendaraan yang akan melintas kerap kali harus bergantian dan akhirnya menyebabkan kemacetan. "Kan sekarang sudah enggak memadai, memang mau di lebarin," katanya saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, akhir pekan kemarin. Mengingat jembatan yang berada di Tol Tangerang-Merak itu, kata WH, sebelum pembangunan dilaksanakan, pihaknya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan PT Marga Mandala Sakti (MMS). "Kita memang belum balance sama MMS, nanti kita undang supaya diizinkan. (Target pembangunannya) tahun ini," katanya. Dia mebantah jika MMS belum memberikan izin kepada pemprov perihal pembangunan Jembatan Bogeg. "Bukan belum mengizinkan, mungkin (DPUPR/Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banten) belum koordinasi. Kan ada dua, izin ke (Kementerian) PU dan yang punya ruas kan itu (MMS). Sebenarnya izin mah cuma pasang jembatan gitu aja," katanya. Disinggung terkait jumlah anggaran yang disediakan Pemprov Banten untuk membangun Jembatan Bogeg, pria yang juga mantan Anggota DPR RI ini mengaku belum mengetahuinya. Akan tetap ia memastikan anggarannya sudah masuk APBD Banten 2020. Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy membenarkan jika pembangunan Jembatan Bogeg dilakukan pada 2020. "Kalau 2019, kan baru dibebaskan lahannya. Pembangunan itu 2020," katanya. Sementara, salah seorang warga Kota Serang, Subhan Fauzin mengatakan Jembatan Bogeg memang perlu segera dibangun pemerintah. Karena di jembatan tersebut seringkali terjadi kemacetan akibat lebar jembatan yang tak sesuai dengan volume kendaraan. "Itu kan jalan utama, terus jembatannya kecil, jadi kalau lagi rame (ramai) kendaraan harus ngantri (ngantre) dulu untuk melintas, sehingga kemacetan tak terhindarkan," katanya. Kemacetan di jembatan tersebut umumnya terjadi pada jam pulang kerja. Dari arah berlawanan kendaraan sama-sama ramai dan kemudian mengantre untuk melintas di jembatan tersebut. Dia berharap rencana pembangunan Jembatan Bogeg oleh Pemprov Banten bisa terealisasi sehingga mampu memadai untuk dilewati kendaraan dalam volume yang banyak. "Kalau melihat seperti memang sudah harus dilebarin, atau membuat jembatan baru disampingnya," katanya. (tb/tnt)

Tags :
Kategori :

Terkait