SEJAUH ini cabor panjat tebing belum meloloskan satu atlet pun ke Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang meski memiliki juara dunia panjat tebing nomor speed. Itu terjadi karena Indonesia kurang memiliki atlet yang kuat di nomor combined atau gabungan nomor speed, boulder, dan lead. Untuk itulah Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) terus menggenjot performa atletnya untuk bisa meraih tiket di Olimpiade 2020 Tokyo. Dan salah satu kejuaraan yang disasar untuk bisa meraih tiket adalah pada kejuaraan Asia. Juru bicara FPTI, Ferry Ardianto, mengatakan terdapat empat orang atlet yang dipersiapkan untuk mengikuti Kejuaraan Asia Panjat Tebing di Marioka, Jepang, Mei 2020. Mereka yakni Aries Susanti, Alfian M. Fajri, Aspar Jaelolo, dan Nurul Iqamah. "Ajang ini merupakan kualifikasi terakhir untuk meraih tiket ke Olimpiade," kata Ferry kepada Tempo, Senin (13/1). Menurut dia, tantangan terbesar atlet dan jajaran pelatih yakni mengejar ketertinggalan di nomor boulder dan lead. Pria yang akrab disapa Pey ii menyebutkan pemanjat asal Indonesia unggul pada nomor speed. "Sedangkan nomor yang diperlombakan di Olimpiade yakni cimbined atau gabungan nomor speed, boulder, dan lead," kata dia. Belum meratanya kemampuan atlet Indonesia pada nomor kombinasi bisa terlihat pada ajang pra-kualifikasi IFSC Combined Qualifier 2019 di Toulouse, Prancis, yang diselenggarakan pada November lalu. Dua atlet andalan yakni Aries Susanti Rahayu dan Alfian M. Fajri gagal tembus enam besar yang merupakan syarat meraih tiket Olimpiade 2020. Pada kejuaraan yang mempertandingkan nomor kombinasi anatara lead (panjat tebung dengan belayer), speed (adu cepat), dan boulder (panjat tebing tanpa pengaman tali) itu, Aries hanya mampu finis di urutan ke-16 dan Alfian berada di peringkat ke-13. Pey menambahkan bahwa salah satu cara yang akan dilakukan dengan kembali mengadakan latihan di Lembah Harau, Sumatera Barat, yang merupakan lokasi dengan tebing alam. Ia menyebutkan latihan itu sudah dilakukan pada Oktober silam, namun keputusannya untuk kembali berlatih di sana diserahkan ke staf pelatih. "Itu yang menjadi tantangan kita semua, tim kepelatihan dan atlet untuk terus menempa diri. Beberapa waktu lalu kita berlatih di tebing alam untuk memperkuat fungsi otot dan feeling," kata dia. Ketua Umum FPTI Periode 2019-2023, Yenny Wahid, menyebutkan tim panjat tebing Indonesia lemah pada nomor lead dan boulder karena ketersediaan juri dan pembuat jalur berlisensi internasional yang masih kurang. "Memang perlu dibenahi," kata dia. (apw/ant)
Babak Kualifikasi Olimpiade 2020, Panjat Tebing Sasar Kejuaraan Asia
Selasa 14-01-2020,03:29 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :