SERANG-Waspada. Potensi hujan lebat masih tinggi sepekan ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hingga 12 Januari, masih berpotensi cuaca ekstrem. Hujan lebat disertai petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di Banten. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa sebab. Prakirawan BMKG Serang, Rofiqoh mengatakan mulai Sabut (4/1) hingga Senin (6/1)) masa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah sebagian besar Jawa. Low level jet dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai lebih dari 25 knot terdapat di Samudera Pasifik dan Laut Cina Selatan. Berdasarkan prakiraan tersebut, maka akan berdampak pula pada beberapa wilayah di Provinsi Banten. Seperti hujan lebat yang akan menghantam Kabupaten Serang, Pandeglang hingga Tangerang. Kemudian hujan badai (thunderstorm) menghantam Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, serta Kota Tangerang Selatan. “Untuk potensi angin kencang, yaitu di bagian selatan Kabupaten Pandeglang, bagian selatan Lebak, bagian utara Kabupaten Tangerang, bagian utara dan barat Kabupaten Serang, hingga Kota Cilegon. Sementara potensi gelombang tinggi mulai 2,50 sampai 4 meter berada di perairan samudera hindia selatan Banten,” katanya Rofiqoh dalam rilisnya. Sementara berdasarkan analisa lainnya, kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan kedepan hingga 12 Januari. Hal itu disebabkan oleh berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS). “Ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan masa udara basah di wilayah Indonesia,” terangnya. “Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan. Kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia,” tuturnya. Berdasarkan kondisi tersebut, potensi hujan lebat akan terjadi di beberapa wilayah mulai dari Aceh, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan beberapa daerah lainnya. Potensi tersebut akan terjadi di dua periode, antara 5-8 Januari, dan 9-12 Januari. “Untuk Banten sendiri dan beberapa daerah lainnya berpotensi terjadi di dua periode tersebut,” jelasnya. Maka dari itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. “Terutama kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, diimbau agar selalu waspada,” paparnya. Sementara itu, Polda Banten merilis data korban banjir dan tanah longsong yang terjadi di Kabupaten Lebak. Hingga saat ini sudah berhasil melakukan identifikasi 9 warga yang meninggal dunia. Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi mengatakan 9 korban yang hilang sudah ditemukan dan sudah teridentifikasi. Mereka ditemukan sudah meninggal dunia. Yakni, Saprudin alias Udin (50), Tini (40), Arsah (56), Diva (8), Encih (30), Setiana (12), Enon (4), Fahmi (3), dan Nana Suryana (40). “Untuk korban yang belum ditemukan ada satu orang atas nama Rizki berumur 7 tahun,” katanya. Sementara itu, untuk lokasi posko pengungsian Bencana Lebak tersebar di 5 kecamatan. Kecamatan Lebak Gedong, Kecamatan Sajira, Kecamatan Cipanas, Kecamatan Curugbitung dan Kecamatan Cimarga. (mam/mg-06)
Waspada, Cuaca Ekstrem hingga 12 Januari
Senin 06-01-2020,04:58 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :