Pemdes Tegal Kunir Kidul Kembangkan Usaha Warga

Selasa 26-11-2019,06:50 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

MAUK – Desa Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, memiliki wilayah seluas 395 hektar. Jumlah penduduknya mencapai 10.585 jiwa, tersebar di lima kejaroan yang terdiri dari lima rukun warga (RW) dan 21 rukun tetangga (RT). Lahan persawahan di desa terebut sekitar 320 hektar, sisanya tanah darat. Dengan begitu banyak penduduknya berprofesi sebagai petani ataupun peternak. Selain itu, ada sebagian penduduk berprofesi sebagai buruh, pedagang, wiraswasta, pegawai swasta, pegawai negeri sipil dan lain-lain. Tahun ini, Pemerintah desa (Pemdes) Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, berupaya meningkatkan penghasilan sebagian penduduknya dengan memanfaatkan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa) di bidang pemberdayaan masyarakat, untuk peternak dan pembudidaya. Wawan Surayu, Kepala Desa Tegal Kunir Kidul mengatakan, ada empat kelompok peternak menerima 400 bebek petelur. Kemudian pembudidaya menerima penambahan modal usaha budidaya lele. “Kalau pembudidaya lele, dapat memanfaatkan penambahan modal usaha yang kami salurkan untuk mengembangkan usahanya,” kata Wawan, saat mengunjungi tempat budidaya lele di Kampung Kavling Armaya, Desa Tegal Kunir Kidul, senin (25/11). Lebih lanjut kata Wawan, modal usaha dapat dimanfaatkan untuk menambah kolam, perlengkapan penunjang budidaya ataupun pemeliharaan lele. Targetnya, jumlah panen lele dapat semakin meningkat. “Selain itu, kedepan semoga pemilik usaha budidaya lele dapat menambah jumlah pekerjanya lagi,” harapannya. Sementara itu, Tedi Irawan, pengelola budidaya ikan lele, mengucapkan terima kasih kepada Pemdes Tegal Kunir Kidul, berupaya membantu mengembangkan hasil produksi lele di Desa Tegal Kunir Kidul. Di luar itu, Tedi memaparkan, sementara ini pihaknya memiliki delapan kolam untuk tempat perkawianan lele. Masing-masing kolam perkawinan berukuran panjang enam meter dengan lebar empat meter. “Tiap kolam perkawinan kami tempatkan satu lele betina dan satu lele jantan umur satu tahunan. Setelah bertelur, induk lele diangkat agar bibit lele tidak dimakan induknya,” paparnya. Kemudian kata Tedi, penyortiran bibit lele ukuran panjang satu sampai dua centimeter, dua sampai tiga centimeter, dan tiga sampai empat centimeter, untuk ditempatkan ke kolam masing-masing. Setelah usai satu bulan lanjutnya, barulah proses pemeliharaan atau penggemukan lele sampai usai tiga bulan. Tedi menyebutkan, satu kolam pemeliharaan berdiamater tiga meter, tiap kolam ditempatkan sebanyak lima ribu bibit lele. Dari 12 kolam, pihaknya dapat panen lele antara 4,5 kwintal sampai 6 kwintal per kolam. “Saat ini lele usia tiga bulan dijual ke pengepul dengan harga Rp17 ribu sampai Rp18 ribu,” pungkasnya. (zky)

Tags :
Kategori :

Terkait