Sepekan Terakhir Pakai Baju Putih Terus

Rabu 14-06-2017,08:27 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Periang, tomboy, berani, supel dan cerdas. Itulah sosok Italia Chandra Putri Kirana. Di mata teman-temannya, Ita (panggilan Italia Chandra Putri Kirana), kecerdasannya sudah terlihat saat masih duduk di bangku SMPN 2 Tangerang.  Wanita kelahiran Jakarta, 21 Agustus 1994, ini selepas menamatkan pendidikan di SMPN 2 Tangerang, lantas melanjutkan ke SMAN 7 Tangerang. Kemudian meneruskan kuliah di Universitas Trisakti. Ita baru menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisaksi, Jakarta Barat, Juli 2016. Ita saat ini tengah magang praktik (co-ass) di rumah sakit. Namun, takdir berkata lain. Calon dokter gigi ini, harus meninggal dunia, di tangan perampok. Ia tewas ditembak perampok, saat hendak menghalau perampok yang mencoba mencuri motornya yang terpakir di teras rumahnya di Gang Raung, Blok B6 No 14, RT 02/10, Perum Bugel Indah, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang Ita dikenal sebagai pribadi yang baik, di mata keluarga, teman, kerabat dan tetangga. Mereka tidak menyangka kepergian gadis itu begitu cepat dan tragis. "Baru kemarin perasaan main bareng, sekarang sudah tinggal kenangan,” tutur Ivan, rekan satu kampusnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (13/6) di TPU Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Almarhumah selain baik, juga dikenal rajin di kampus, gemar bercanda dan memiliki kecerdasan yang lebih daripada rekan-rekan bermainnya. “Setahu saya,  dia (almarhumah) suka nonton film kayak Harry Poter, Twilight, dan lainnya. Trus juga suka traveling mas, kemarin ajah sempet ke Belanda untuk jangka waktu tertentu,” tambah Christin, teman Ita lainnya. Rekannya mengenang Ita sebagai sosok yang keras, pemberani dan tomboy. Sehingga ketika mendengar kabar almarhumah melawan perampok, rekan-rekanya tidak heran. “Anaknya memang keras, tomboy dan berani, makanya pas kita denger dia sempet ngelawan yah kita enggak heran. Di kampus saja kalau naik motor udah kayak laki-laki bang,” lanjut Christin. Diketahui, Ita tidak menyukai warna putih. Ia tidak pernah terlihat menggunakan pakaian atau apapun berwarna putih. Namun seminggu kemarin berbeda dengan biasanya. Ita sering menggunakan pakaian warna putih. Bahkan ketika menghembuskan nafas terakhir, ia sedang menggunakan baju kaus warna putih. Ternyata kejanggalan tersebut menjadi sebuah isyarat. Tetangga korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan Sugiarti, ibu kandung Ita, pernah bercerita kepadanya. “Akhir-akhir ini Italia suka pake baju putih, aneh enggak kayak biasanya,” tutur Sugiarti. Bahkan diketahi beberapa hari terakhir sempat memesan barang online bersama sang kakak, Yugo Slavia. Feri Chandra, ayah kandung Ita, bekerja di sebuah maskapai penerbangan swasta. Sang kakak, Yugo Slavia bekerja di perusahaan pengatur lalu lintas udara, sementara Sugiarti sebagai ibu rumah tangga. (mg-01)

Tags :
Kategori :

Terkait