Indonesia Tidak Takut Teror, Istana Perintahkan Adili Kelompok Pelaku Bom di Mapolrestabes Medan

Kamis 14-11-2019,03:50 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas menyampaikan, Indonesia tidak takut terhadap segala bentuk aksi teror. Presiden juga menginstruksikan pihak kepolisian agar para pelaku ledakan bom di Mapolrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11) pagi ini segera ditangkap dan diadili. Hal ini disampaikan juru bicara kepresidenan, Fadjroel Rachman di Istana Negara, Rabu (13/11). Presiden, ujar Fadjroel, juga menyampaikan keprihatinan atas koban luka akibat ledakan bom di Mapolrestabes Medan tadi pagi. Fadjroel juga menyampaikan bahwa Jokowi telah memerintahkan Kapolri untuk menangani masalah ini dengan cepat. Termasuk menyelidiki identitas pelaku, aktivitas pelaku, dan kemungkinan ada keterkaitan dengan kelompok atau jaringan tertentu. "Presiden katakan, tidak akan berikan toleransi apa pun terhadap segala jenis terorisme. Beliau katakan, pelaku atau kelompoknya akan dikejar, ditangkap, dan diadili dengan sistem hukum yang berlaku," kata Fadjroel. Pemerintah juga menjamin perlindungan terhadap warga negara terhadap potensi aksi terorisme di masa yang akan datang. Selain itu, Fadjroel juga meminta keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan aksi terorisme. "Kan ada yang mengatakan, dengan senjata kita bisa membunuh teroris. Tetapi dengan pendidikan masyarakat, maka kita juga bisa membunuh terorisme," kata Fadjroel. Menurut Fadjroel, pemerintah tidak akan memberi toleransi sedikit pun terhadap aksi terorisme. Pemerintah juga tak akan membiarkan aksi teror tersebut mengganggu keamanan, ketenangan, dan produktivitas sosial ekonomi masyarakat. Fadjroel mengatakan, aparat keamanan di Indonesia memiliki keterampilan dan siap mengatasi aksi-aksi terorisme. Jokowi juga menginstruksikan aparat keamanan segera menangani serangan bom ini. Selain itu, ia meminta aparat terus melakukan pencegahan dan penanggulangan kejahatan terorisme dengan melakukan kerja sama aktif dengan seluruh pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani mengaku prihatin atas peristiwa ledakan bom di Polrestabes Medan. Puan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap beraktifitas seperti biasa. "Jangan takut, kita lawan, kita sama-sama, apa namanya, kita antisipasi dan tetap lakukan kegiatan sehari-hari, jangan sampai kita surut dan melakukan kegiatan sehari-hari," imbau Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11) Menurutnya ada perbedaan aksi yang dilakukan pelaku terorisme saat ini dengan dulu. Kini para terorisme tidak lagi melakukan aksinya secara bersama-sama, melainkan melakukan secara individu. Puan beranggapan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi diperlukan antisipasi tidak hanya oleh kepolisian, tapi juga seluruh elemen masyarakat. Diperlukan adanya kesadaran bersama untuk mengantisipasi adanya aksi terorisme. Bom Bunuh Diri Bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 08.45 WIB. Bom ini melukai enam anggota polisi, serta menewaskan seorang pria yang diduga pelaku. Ledakan itu berasal dari seorang beratribut pengemudi ojek daring (online) yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri. Ledakan terjadi di dekat kantin Polrestabes serta tempat pengurusan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Saat itu warga sedang ramai mengurus SKCK sebagai persyaratan seleksi CPNS 2019 yang baru saja dibuka kemarin. Enam orang menjadi korban dan mengalami luka ringan akibat bom bunuh diri di Polrestabes Medan itu. Enam orang itu yakni empat orang anggota polisi, satu PHL, dan satu masyarakat. Keenam korban saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sumatera Utara. Identitas pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatra Utara diketahui bernama RMN. Berdasarkan data yang diungkap pihak kepolisian, RMN merupakan pria kelahiran 11 Agustus 1995. Berdasarkan data tersebut pelaku berstatus sebagai pelajar/mahasiswa. Usai peristiwa peledakan bom, polisi langsung bertindak cepat dengan menggeledah rumah terduga bom bunuh diri. Terduga berinisal RMN warga Jalan Jangka Gang Tentram No. 89B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Medan. Beberapa polisi melakukan penjagaan ketat di depan rumah terduga R, sementara sejumlah petugas lainnya masih melakukan penggeledahan di dalam rumah tersebut. Setelah melakukan penggeledahan di rumah terduga pelaku bom, petugas membawa empat orang. Pantauan di lokasi rumah terduga berinisial RMN, petugas membawa tiga perempuan dan satu laki-laki. Mereka dibawa sekitar pukul 13.30 WIB, dengan mengendarai mobil Innova berwarna silver dengan nomor polisi BK 44 REG. "Yang satu itu bibinya, yang lainnya kurang tahu juga saya," kata seorang warga.(rep/bis)

Tags :
Kategori :

Terkait