Gemblengan di Revolusi Mental, Guru Harus Peka Zaman

Kamis 17-10-2019,06:17 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Pemerintah Kota Tangsel terus memastikan bahwa teknologi yang berkembang tidak memengaruhi kinerja sumber daya manusia yang berkerja di bawah kebijakan pemerintah daerah. Termasuk guru SD dan SMP yang merupakan masih menjadi kebijakan Kota Tangsel. Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengingatkan bahwa metode pendidikan yang diberikan oleh guru harus bersifat dinamis. Dimana guru harus lebih peka terhadap perubahan zaman. Karena metode pelajaran yang diberikan pada zaman dulu berbeda dengan zaman sekarang. "Kalau dulu, saya tidak ngerjain PR, saya dihukum kakinya diangkat satu. Kalau sekarang nggak bisa. Karena akan berurusan dengan hukum," kata Benyamin dalam Revolusi Mental Untuk Guru SD dan SMP, di BSD, Serpong. Dia menambahkan adanya kasus yang terjadi di sekolah merupakan akibat dari ada banyaknya komunikasi yang tidak sesuai antara guru dan murid. Sehingga yang dibutuhkan saat ini, bagaimana guru bisa membangun komunikasi yang baik dengan murid sehingga tidak ada kesalahpahaman. "Peradaban semakin maju saat ini, dalam konteks itu, cara yang harus kita kembangkan dalam proses KBM harus menemukan dengan tradisi baru," kata Benyamin. Sementara, Kepala Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Pendidikan Kota Tangsel, Apendi menjelaskan dalam kegiatan ini, guru SD dan SMP di Kota Tangsel menerima beberapa materi untuk menguatkan mental mereka terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan kerja. Dia menyebutkan ada tiga topik yang disampaikan dalam kegiatan ini. "Yang pertama Integritas dimana guru harus komitmen berkerja sesuai dengan tupoksinya. Kemudian juga ethos selanjutnya gotong royong. Semua materi disampaikan oleh pemerintah pusat yang memiliki kemampuan dan regulasi untuk mereka," kata Apendi. Sementara, kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari dengan jumlah peserta 215 yang berasal dari kalangan guru SD dan SMP di Kota Tangsel. (mol)

Tags :
Kategori :

Terkait