Batik Tirta Suci Khas Kota Tangerang, Dibuat Manual dengan Tangan

Kamis 03-10-2019,08:55 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG- Siapa sangka, selain Pekalongan dan Jogjakarta, Kota Tangerang juga mempunyai batik khas. Dibuat di Kampung Batik Mayang. Kampung tematik tersebut berlokasi di Jalan Mayang RT 02/11, Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan. Di tempat ini, warga mempunyai keahlian dalam membuat sebuah batik. Bahkan, batik yang diciptakan hasil karya warga sekitar, oleh Pemkot Tangerang diresmikan menjadi kampung Batik. Batik Tirta Suci hasil karya warga kampung Batik Mayang, mempunyai ciri khas khusus. Mengambarkan Kota Tangerang. Motifnya, bergambarkan aliran air dan bunga anggrek. Chairman Board of Director Sanggar Batik Kembang Mayang Zulfani Adnan mengatakan, batik Tirta Suci adalah batik khas Kota Tangerang yang dibuat langsung oleh warga di Kampung Batik. Bahkan, pembuatan batik Tirta Suci dikerjakan secara manual, tidak menggunakan mesin. "Batik Tirta Suci ini mempunyai makna yang sangat dalam. Motifnya adalah aliran sungai yang terus bergerak tidak pernah berhenti. Dapat diartikan sebagai Kota Tangerang yang selalu bergerak dan berkembang tidak berhenti di satu titik saja," ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di rumah produksnya, Rabu (2/10). Zulfani menambahkan, anggrek yang terletak di sudut-sudut batik melambangkan bahwa masyarakat Kota Tangerang dapat beradaptasi dari segala kondisi juga tangguh menghadapi segala cobaan. "Layaknya anggrek yang bisa bertahan di segala cuaca, bisa bertahan hidup dan terus berkembang bagaimana juga cuacanya. Seperti masyarakat Kota Tangerang yang sangat tangguh dan bisa beradaptasi dengan kondisi apapun,"paparnya. Ia menjelaskan, batik Tirta Suci sudah diproduksi dalam berbagai motif modifikasi dan gabungan dari beberapa motif yang sudah ada sebelumnya. Dari warna hingga motif, batik Tirta Suci sudah banyak dimodifikasi agar tidak kaku dan bisa terus berkembang. "Batik Tirta Suci ini sudah kita kembangkan dan modifikasi secara bertahap. Tapi tetap untuk motif dasarnya kami tekankan. Bahkan, sudah mulai dikenal oleh masyarakat Kota Tangerang dan juga di luar Kota Tangerang,"ungkapnya. Zulfani menerangkan, semua batik yang diproduksi di sanggarnya terutama batik Tirta Suci sebagian besar dilukis secara manual oleh warga Larangan. Namun, untuk beberapa kejadian seperti pesanan dalam jumlah banyak, sanggar Batik Kembang Mayang menggunakan mesin cetak karena mengejar waktu produksi. "Kalau bisa kami kerjakan dengan tangan, kami kerjakan manual karena estetikanya di situ. Tapi kalau jumlah banyak dan maunya cepat, kami pakai mesin cetak. Karena kalau manual itu paling cepat bisa dua bulan tergantung motifnya juga," pungkasnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait