Pesantren, Dinilai Kampung Terbersih di Binuang

Senin 30-09-2019,03:36 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

BINUANG – Kampung Pesantren, khususnya RT 03 RW 003, sangat diandalkan Pemerintah Desa Binuang, Kecamatan Binuang. Perkampungan yang dinilai paling bersih di Desa Binuang ini, diharapkan mampu berkompetisi pada Lomba Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. “Saya lihat dan saya pantau, mungkin yang paling bersih Kampung Pesantren, dan dekat dengan pemerintahan desa,” kata Kepala Desa Binuang Syukri menyampaikan alasannya memilih Pesantren dalam perlombaan dengan total hadiah Rp900 juta itu kepada Radar Banten, Selasa (24/9) lalu. Kendati demikian, Syukri mengatakan, pihaknya tetap butuh persiapan untuk menghadapi perlombaan yang digagas Radar Banten, Pemkab Serang, dan Polda Banten tersebut. Melalui rapat-rapat dengan pengurus lingkungan di Pesantren dan pertemuan keagamaan, ia mengaku telah menyampaikan beberapa hal, terutama soal kebersihan lingkungan yang masih perlu ditingkatkan, untuk mempersiapkan perlombaan. Menurut Syukri, hal itu karena pengelolaan sampah di Pesantren masih dikelola oleh tiap warga. Sehingga, di beberapa sudut perkampungan, sampah masih berserakan. Pesantren belum dilengkapi tempat pembuangan atau bak sampah umum. “Ke depannya, kami mengusahakan (pembangunan tempat pembuangan sampah-red). Karena, saat ini masih kendali dalam pengadaan tanah,” katanya. “Saat ini, kalau gotong royong masih berjalan. Biasanya satu bulan sekali, tapi tergantung kebutuhan,” sambung Syukri. Soal keamanan lingkungan Pesantren, ia menganggap, tergolong aman. Begitu pula di perkampungan lain di desa yang dipimpin Syukri selama empat tahun itu. Siskamling dan pos ronda tak hanya ada di Pesantren. Kampung lain di Binuang juga telah dilengkapi pos ronda. ”Alhamdulillah hampir empat tahun menjabat (Kepala Desa Binuang-red) relatif aman. Jadwal pengisian pos ronda rutin berjalan,” tegas Syukri. Kepala Desa Binuang tidak mematok target tinggi kepada pengurus dan warga Pesantren. Kendati perwakilan desanya itu tidak menjadi juara, Syukri berharap, perlombaan ini bisa mendorong dan menjadikan pelajaran berharaga bagi warganya. “Pelajarannya, kita harus hidup sehat, dan menjaga kebersihan dan keamanan itu penting,” terangnya. Sementara itu, Ketua RT 03 RW 003, Kampung Pesantren, Subali mengaku bahwa kebersihan di kampungnya cukup terjaga, meskipun pengelolaannya masih dilakukan oleh masing-masing warga.  Untuk kebersihan lingkungan, warga rutin bergotong royong. “Sampah masih dibakar di tempat milik masyarakat. Keberadaan bak sampah belum ada. Nanti kita persiapkan,” katanya. “Kalau untuk kebersihan lingkungan atau sarana umum, warga gotong royong. Itu dilakukan tergantung dengan kekotoran lingkungan,” sambung Subali. Terkait pengisian pos ronda, Subali mengatakan, mengandalkan warga yang bergantian melaksanakan siskamling. “Bagi warga yang tak sempat ronda, biasanya kena sanksi. Karena kalau tidak begitu, enak-enak saja,” tukasnya. (fdr/don/ags)

Tags :
Kategori :

Terkait