Laseda, Telusur Masa Lalu Tangsel

Sabtu 24-08-2019,04:33 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT-Sebanyak 120 pelajar SMP mengikuti perjalanan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) di Kota Tangsel. Rombongan dilepas Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany di Balai Kota Tangsel, Kamis (22/8). Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono mengatakan, 120 pelajar tersebut berasal dari 30 SMP swasta dan negeri. Dengan diangkut dua armada bus pelajar berangkat menuju tempat-tempat sejarah di Kota Tangsel. “Laseda bermaksud untuk menggali, menjaga, melestarikan, membina, dan mengembangkan kebudayaan yang ada di Kota Tangsel," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (22/8). Taryono menambahkan, kegiatan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kerangka membangun anak-anak yang cerdas dan berkarakter. Laseda adalah bagian dari kegiatan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) yang telah berjalan dan menjadi program rutin di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pelajara akan mengunjungi tiga tempat sejarah di Kota Tangsel, yakni Makam Pahlawan 1000, Tugu Lengkong dan Vihara Boen Hay Bio. Sejarah budaya ini tentu lintas kepercayaan dan agama, ini adalah sejarah budaya yang berakar pada keragaman dan Bhineka Tunggal Ika. "Kita juga tanamkan nilai-nilai Kebhinekaan dan persatuan kesatuan kepada anak-anak. Hasil acara ini kita akan menagih refkelsinya sepeti apa, pesan kesannya apa, apa sih impian-impian pemuda terhadap pengembangan dan budaya Kota Tangsel seperti apa," tambahnya. Menurutnya, sudah seharusnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel lebih menggalakkan kegiatan seperti ini agar anak-anak kita tidak akan pernah lupa sejarah kotanya sendiri. Sebagai daerah urban yang memiliki perkembangan pembangunan yang sangat pesat, Kota Tangsel dituntut untuk tetap menjaga jatidiri dengan tidak melupakan sejarah asalnya. "Generasi penerus, wajib untuk mengetahui apa-apa yang telah ada dan pernah terjadi sehingga menjadi sejarah yang patut dikenang dan tetap dijaga kelestariannya," tuturnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, pelajar yang ikut Laseda menjadi kebanggaan. "Anak-anak adalah peserta pilihan yang akan ikut lawatan sejarah, sebelumnya anak-anak sudah diberikan pengetahuan soal sejarah di Kota Tangsel," ujarnya. Airin berharap, pelajar dapat menggunakan kesempatan ini untuk menambahan ilmu. Ada tipe anak yang belajar dengan buku, membaca dan memahami tapi, ada juga tipe anak yang bereksperimen secara langsung akan lebih tepat dan memahami. "Saya berharap anak-anak mengetahui, memahami, mendalami dan mengalami pengalaman yang positif. Kita tidak mungkin jadi seperti ini kalau tidak ada sejarah. Belajar sambil praktek ini lebih menyenangkan daripada hanya duduk dan mendengarkan guru," tambahnya. Ibu dua anak ini menitipkan ilmu dan pengalaman yang didapat jagan dipakai untuk diri sendiri tapi agar disebarkan dan sampaikan kepada teman-termannya. "Kota Tangsel sebuah kota baru dan merupakan kota termuda di Provinsi Banten namun, memiliki sejarah yang luar biasa. Sehingga anak-anak sebagai penyambung lidah atau penyampai untuk teman-temannya," tutupnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait