Efek Mati Listrik, Warga Krisis Air, Acara Pernikahan Sepi Tamu

Selasa 06-08-2019,04:47 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KOTA TANGERANG-Hingga Senin (5/8) siang, aliran listrik di Kota Tangerang belum sepenuhnya pulih. Di sejumlah tempat belum teraliri listrik. Tak hanya di perumahan penduduk. Bahkan, di kawasan industri pun, belum mendapat suplai listrik dari PLN. Warga mulai krisis air. Karena, tak bisa menghidupkan pompa air untuk menyedot air dari sumur. Salah satunyadi warga Kelurahan Gondrong, Cipondoh, Kota Tangerang. Warga selama ini mengandalkan air bersih dari sumur. Untuk menyedot air menggunakan pompa air. Sejak listrik padam, pompa air tak bisa digunakan. Seperti diungkapkan Yuliana salah satu warga Gondrong. Ia mengantre air bersih lantaran stok air bersih di rumahnya sudah habis. Karena mesin pompa air yang dimiliki tidak bisa digunakan karena listrik belum menyala. "Saya kehabisan air sejak semalam. Stok yang saya miliki di toren juga sudah habis. Ditambah sejak Minggu sampai sekarang (kemarin) listrik belum menyala. Ini membuat saya dan keluarga repot karena tidak ada air bersih untuk mandi dan kebutuhan lainya," ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres. Yuliana mengaku juga mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas. Bahkan, untuk bisa mendapatkan air bersih, ia harus membeli air galon yang digunakan untuk mandi dan aktivitas lainnya. "Saya semalam sudah membeli tiga galon air untuk mandi. Tetapi tidak bisa bertahan. Mudah-mudahan bisa cepat selesai, karena kita warga repot untuk mendapatkan air bersih. Warga semuanya pakai air tanah kalau listrik masih padam, jadi tidak bisa mendapatkan air bersih,"paparnya. Melihat kondisi seperti itu, PDAM Trita Benteng langsung meluncurkan mobil tangki sebanyak 2 unit untuk membantu warga mendapatkan air bersih. Warga RT 03/02 Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh lantas berbondong-bondong mengantre air bersih yang disediakan PDAM Trita Benteng. Humas PDAM Trita Benteng Ikhsan Sodikin awalnya mengaku mendapatkan informasi bahwa pada pukul 06.00 WIB, warga di Kelurahan Gondrong membongkar pipa PDAM milik Tirta Benteng. Kejadian tersebut sudah terjadi malam hari. "Saya mendapatkan informasi bahwa ada warga yang membongkar pipa PDAM untuk dapat air bersih. Setelah saya cek ternyata benar warga sudah mulai antre di jembatan untuk ambil air bersih dari pipa,"ungkapnya. Ikhasan menjelaskan, atas kejadian itu PDAM Tirta Benteng mengirim mobil tangki agar masyarakat bisa mendapatkan air bersih. Bahkan tidak hanya di Kelurahan Gondrong saja. Kecamatan Pinang, dan Jatiuwung juga dilakukan pengiriman air bersih dengan menggunakan mobil tangki. "Untuk di Kelurahan Gondrong, Cipondoh sudah kami kirim dua unit mobil tangki untuk membawa air bersih. Kecamatan Pinang dan Jatiuwung juga kita sudah kami kirim. Hal itu untuk bisa membantu warga mendapatkan air bersih,"paparnya. Ia menambahkan, PDAM juga berokordinasi dengan Disbudpar untuk meminjam mobil tangki pertamanan agar bisa mengangkut air bersih untuk warga yang membutuhkan. Karena memang, PDAM hanya memiliki tiga unit. Maka itu harus ada bantuan mobil tangki untuk mengangkut air bersih. "Pelayanan ini tidak dibatasi. Kami akan melakukan kiriman sampai listrik kembali normal agar masyarakat bisa mendapatkan air bersih,"tutupnya. Pantuan Tangerang Ekspres di lapangan, warga terus mengantre dan membawa galon untuk bisa mendapatkan air bersih. Bahkan, warga juga berdesak-desakan untuk berebut air bersih. Sementara itu, Hasan Basri tak menyangka, pemadaman listrik massal bersamaan dengan resepsi pernikahan keponakannya, Jefri yang menikah dengan Rifka. Acara yang berlangsung di Kampung Sumur Daon RT 02/06, Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, harus tetap dilaksanakan. Karena memang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Meski listrik padam, pada Minggu kemarin. Pria yang akrab disapa Hasan ini menuturkan, mati listrik dimulai sekitar Pukul 11.45 WIB. Terpaksa, pihaknya menggunakan genset. “Listrik menyala setelah magrib sekitar Pukul 18.30 WIB. Namun, banyak wilayah masih mati listrik. Tentunya, hal ini memberikan dampak terhadap jumlah tamu undangan yang datang ke acara resepsi, jadi sedikit,” keluhnya. Hasan mengungkapkan, akibat pemadaman listrik secara masif, banyak tamu undangan yang tidak hadir di resepsi pernikahan keponakannya dengan berbagai alasan. “Tapi, kami memaklumi banyak undangan yang tidak bisa hadir,” ucapnya. Hasan menjelaskan, akibat listrik padam, sejumlah tamu undangan ada yang tidak mengetahui lokasi. Karena tidak bisa membuka aplikasi google map untuk mencari lokasi. “Saya pahami karena jaringan internet sejumlah operator terputus setelah mati listrik,” ujarnya. Selanjutnya, ada yang beralasan kondisi jalan-jalan gelap. “Sehingga, mereka lebih memilih berjumpa di tempat kerja dengan keponakan saya,” jelasnya. Hasan menyarankan, PLN melakukan pengumuman sebelum melakukan pemadaman listrik secara masif. Sehingga tidak merugikan masyarakat yang sedang menyelenggarakan resepsi pernikahan. “Kalau kami tahu mau ada pemadaman listrik seperti ini, pasti kami memilih mencari hari lain untuk menggelar acara resepsi. Akhirnya dari sekitar 2.500 undangan. Yang datang cuma sekitar setengahnya saja.” menurutnya. Diberitakan sebelumnya, gangguan transmisi SUTET 500 kV Ungaran-Pemalang dan gangguan gas turbin 1-6 PLTU Suralaya, Cilegon menyebabkan padamnya listrik secara masif di Banten, Jakarta, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah mulai Minggu siang (4/8) lalu hingga malam (mg-9/zky)

Tags :
Kategori :

Terkait