PKL Sipon Ngaku Bayar Bulanan

Jumat 21-06-2019,06:49 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Puluhan lapak yang berada di pasar Sipon Kecamatan Cipondoh kembali ditertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Tangerang, Kamis (20/6). Penertiban tersebut, melibatkan tidak kurang dari 50 personel yang dibantu TNI dan Polri. Dalam penertiban tersebut sempat dilakukan aksi penolakan dari pedagang yang merasa dirugikan, karena para pedagang mengaku membayar uang keamanan dan kebersihan tiap bulan kepada salah satu oknum yang mengaku tokoh masyarakat. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada Satpol PP A Gufron Falfeli mengatakan, para PKL tersebut sudah beberapa kali ditertibkan akan tetapi mereka kembali berjualan. Setelah ditelusuri, ada oknum yang mem-backup mereka untuk bisa berjualan. "Para PKL di kali Sipon sudah berkali-kali kita tertibkan, tetapi ada lagi dan bertambah banyak. Ternyata ada okunum yang mengambil keuntungan dari para PKL, dan ini tidak boleh dibiarkan karena menggangu lalulintas yang ada di area ini,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres. Gufron menambahkan, penertiban di lokasi kali Sipon tidak akan berhenti, bahkan dirinya akan menempatkan anggota untuk melakukan pengawasan. Karena jalur kali Sipon selalu dikeluhkan warga karena banyak PKL yang berjualan dipinggir kali Sipon dan membuat kemacetan. "Tidak hanya hari ini saja, saya akan menempatkan anggota saya untuk melakukan pengawasan. Jika masih ada yang berjualan maka kami akan panggil oknum tersebut agar tidak ada lagi PKL yang berjualan di kali Sipon,"paparnya. Ia juga menjelaskan, tidak hanya disekitar kali Sipon saja, lokasi lain yang ada PKL menggangu lalulintas maka akan ditertibkan dan tidak akan pandang bulu. Hal itu dilakukan, demi kenyamanan warga Kota Tangerang serta tidak menggangu aktivitas warga sekitar. "Kami akan melakukan monitoring, semua wilayah di Kota Tangerang kami akan tertibkan jika ada PKL yang berjualan sembarangan. Kami tidak pandang bulu, mau ada yang backup kami tidak takut. Karena ini semua demi kenyamanan warga Kota Tangerang, karena selama ini banyak laporan warga menganai PKL yang berjualan sembarangan,"tuturnya. Sementara itu, Muchlisin salah satu pedagang yang menolak ditertibkan mengungkapkan, selama berjualan di kali Sipon dirinya selalu membayar kepada salah satu orang sebesar Rp150 ribu per bulan dan hariannya Rp 20 ribu. "Saya tidak terima jika ditertibkan seperti ini, karena kami setiap bulan bayar kepada salah satu pengaman di sini. Masa saya sudah bayar masih ditertibkan, ini tidak adil bagi saya,"ucapnya. Muchlisin menuturkan, selama berjualan dirinya mengaku ada yang berjaga, tetapi bukan dari pihak Satpol PP melainkan orang sekitar kali Sipon. Dengan ditertibkan, ia merasa dirugikan. Karena semua barang daganganya diangkut oleh Satpol PP. "Sangat dirugikan sekali, udah bayar setiap bulan masa ditertibkan. Ditambah barang dagangan saya diangkut, saya minta tolong jangan begini karena saya mencari uangnya halal,"keluhnya (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait