Densus Kembali Tangkap 8 Terduga Teroris

Rabu 15-05-2019,03:18 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SEMARANG -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menangkap delapan terduga teroris di sejumlah daerah di Jawa Tengah beberapa hari terakhir. Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Rycko Amelza di Semarang, Selasa (14/5), membenarkan penangkapan delapan terduga teroris tersebut. Kapolda menyebut kedelapan terduga teroris itu ditangkap di daerah Kudus, Grobogan, Sragen dan Magelang. "Paling banyak di Magelang," kata kapolda tanpa merinci jumlah terduga teroris yang telah ditangkap. Menurut dia, jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah mengingat penanganan perkara tersebut masih dilakukan. Sementara itu dari informasi yang dihimpun, penangkapan terduga teroris dilakukan di dua lokasi berbeda di Kabupaten Grobogan hari ini. Penangkapan masing-masing dilakukan di Kecamatan Wirosari dan Godong, Kabupaten Grobogan. Belum ada keterangan resmi tentang jaringan mana para terduga teroris yang sudah ditangkap. Selain di Grobogan, Jawa Tengah, Densus juga menangkap terduga teroris di Madiun, Jawa Timur. Terduga teroris yang ditangkap di Madiun adalah pria berinisial JS. Pria 47 tahun itu ditangkap saat berada di sebuah kios kacamata. Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan penangkapan JS dilakukan Tim Densus 88 pada Selasa (14/5), sekitar pukul 08.00 WIB di Pasar sayur, Caruban. "Soal penangkapan terduga teroris, seluruh penindakan dilakukan Tim Densus 88 Mabes Polri. Jadi Polres Madiun tidak dilibatkan. Polres Madiun hanya mengamankan di sekitar lokasi," ujar AKBP Ruruh. Usai melakukan penangkapan Tim Densus 88 langsung melakukan penggeledahan rumah yang dikontrak JS di Jalan Bromo, RT 8 RW 3 Kelurahan/Kecamatan Mejaya, Caruban, Madiun. Rumah kontrakan berukuran 15X12 meter persegi tersebut lokasi tak terlalu jauh dari lokasi penangkapan. Menurut NF, istri JS, aparat Tim Densus 88 datang ke kediamannya untuk memeriksa barang-barang milik suaminya. Usai melakukan pemeriksaan, Tim Densus mengamankan laptop dan Handphone milik JS. "Sekitar lima orang tadi ke sini. Mereka lalu membawa laptop dan handphone milik suami saya," ujar NF, istri JP, kepada wartawan di rumahnya.' Dijelaskan NF, dirinya tak mengetahui jika suaminya terlibat dalam jaringan terorisme. Dia, berserta suami dan tiga anaknya datang dan menetap di Madiun untuk mencari nafkah dengan berdagang kacamata."Saya baru setahun ngontrak di sini. Suami jual kacamata nyewa di kios pasar sayur Caruban ini," katanya. Keberadaan JS selama setahun dibenarkan Sutikah, istri Ketua RT 8 RW 3. Wanita berusia 50 tahun mengatakan JS beserta istri dan kettiga anaknya datang dari Semarang, Jawa Tengah. "Dia (JS) bersama tiga anak dan istri mengontrak sudah sekitar setahun ini. Asal dari Semarang," ujarnya kepada wartawan di rumahnya. Selama tinggal di wilayahnya, JS menyewa kios di pasar sayur Caruban untuk berjualan kacamata. JS dan keluarga, selama tinggal di Caruban tidak menunjukan hal-hal yang aneh seperti umumnya para terduga teroris yang cenderung menutup diri. Mereka bertetangga layaknya warga setempat. "Bergaul dengan tetangga. Pakaian juga biasa tidak berjubah juga tidak berjenggot," imbuhnya. Saat ini JS sudah diamankan tim Densus 88 di markas Brimob Batalion C Pelopor Madiun.(rep/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait