SERANG – Hingga awal Mei 2019, pengunjung kawasan wisata Anyer di Kecamatan Anyar dan Cinangka, Kabupaten Serang masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Lebih-lebih bantuan dari pemerintah pusat terfokus pada Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang. Kondisi itu bisa membuat Anyer cepat dilupakan masyarakat. “Kita khawatir kalau orientasinya (dari pemerintah pusat) ke Tanjung Lesung, maka Anyar bisa ditinggalkan, semua larinya ke Tanjung Lesung,” katanya Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasan saat ditemui Banten Ekspres seusai menghadiri Peringatan Hari Buruh Internasional 2019 di Anyer, Kabupaten Serang, Rabu (1/5). Pantauan Banten Ekspres, Rabu, beberapa tempat pariwisata di Anyar terlihat sepi dan kosong, tapi ada sebagian pantai yang dikunjungi pengunjung tapi dalam jumlah sedikit. Bahkan beberapa resto juga memilih tutup, padahal biasanya selalu buka tiap hari. Menurut Pandji, minimnya pengunjung salah satunya karena kondisi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berstatus siaga atau level II. Hal itu juga akan berdampak pada kawasan Anyar dan Cinangka yang memang masih dalam lingkup kawasan GAK. “Kita sudah minta kepada presiden agar status siaga ini diturunkan, karena selama status itu ada wisatawan tidak akan datang, namun meski begitu tidak menghilangkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana,” ujarnya. Agar Anyar dan Cinangka tidak dilupakan, kata Pandji, pihaknya akan terus membangun, salah satunya akan membangun jalan pintas agar wisatawan tidak terjebak kemacetan yang sering terjadi di Cilegon dan Anyar. “Nanti kita buat jalan pintasnya, kemudian juga kita usulkan agar jalannya diperlebar, ini kenapa harus karena sering sekali terjadi kemacetan apalagi kalau hari libur,” terangnya. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan kegiatan-kegiatan penting dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang seperti Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ). Hal ini dilakukan demi meningkatkan kunjungan wisatawan. “Sampai saat ini belum ada peningkatan (pengunjung), masih sepi saja, makanya kita lakukan kegiatan-kegitan fundamental (mendasar) di Anyar, agar sampai sekarang tetap menjadi destinasi wisata unggulan, dan ini harus kita jaga, harus peliharan, dan lestarikan,” ujarnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Hamdani mengatakan saat ini wisatawan ke Kawasan Wisata Anyar-Cinangka sudah mulai berdatangan meskipun memang tidak lebih banyak dibandingkan tahun 2018 lalu. Pada Januari dan Februari 2018, ada 400 ribu pengunjung baik lokal maupun mancanegara, sementara pada kurun waktu yang sama di tahun 2019 hanya 9.300 pengunjung. “Setelah bencana itu memang sangat berat dan butuh waktu untuk memulihkan wisata ini, tapi bulan ini pengunjung lebih banyak berdatangan kalau jumlahnya belum ada karena bulan Maret ini belum ada data rekapannya karena bulan ini belum selesai,” paparnya. (mam/tnt)
Anyer Dikhawatirkan Dilupakan Masyarakat
Jumat 03-05-2019,04:37 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :