PEMUSATAN latihan daerah (Pelatda) cabor panjat tebing dipastikan berlangsung seru. Ini seiring absennya Rajiah Salsabillah mengikuti Pelatnas SEA Games XXX/2019 Manila karena nomor spesialisnya tidak dipertandingkan di multi even olahraga negara-negara Asia Tenggara tersebut. Dengan dasar itu pula atlet asal Kota Tangerang akan fokus menjalani Pelatda bersama rekan-rekannya yang lain. Kehadiran Salsabillah, sapaan Rajiah Salsabillah, diharapkan bisa menularkan ilmu dan semangat seperti saat ia berlatih untuk meraih medali emas Asian Games 2018 lalu. Pada SEA Games XXX/2019 Filipina hanya mempertandingkan nomor coumbien yang merupakan kombinasi tiga nomor lomba yakni speed, lead dan boulder. "Karena untuk di Sea Games ini hanya mempertandingkan nomor coumbien, beda dengan Asian Games kemarin nomor speed dipertandingkan tersendiri. Dan memang kami Pengprov berharap dia tidak masuk Pelatnas agar bisa fokus di Pelatda untuk pra PON dan PON,” ujar Arsani Maidi Ketua Harian Pengprov FPTI Kota Tangerang, Rabu (3/20). Lebih jauh diungkap Arsani yang juga Sekretaris Pengcab FPTI Kota Tangerang, pada ajang olahraga 2 tahunan tersebut Pengurus Besar (PB) FPTI mendapat kuota 10 atlet untuk mengikuti Pelatnas. Terdiri dari 5 atlet putra dan 5 atlet putri. ”Dari komposisi 5 atlet tersebut untuk nomor speed dipilih 2 atlet dan 3 atlet buat nomor lead dan boulder,” ujar Arsani. Arsani mengatakan saat ini tim Pra PON Panjat Tebing Banten telah terbentuk. Total ada 14 atlet kini tengan melakukan Pelatda di Wahana Panjat Tebing Kota Tangerang, Ahmad Yani, Kota Tangerang. “Kami sudah melakukan Pelatda dari Junuari lalu walaupun belum ada kejelasan dan kepastian anggaran dari KONI Banten kita tetap jalan. Setiap dua bulan atlet kita evaluasi perkembangannya,” bebernya. Kota Tangerang menyumbang Atlet paling banyak untuk tim Pelatda Panjat Tebing Banten yakni 6 atlet. Diantaranya adalah Alamsyah, Panji, Yanna, Rajiah Ismaya serta Karin. Agar tumbuh jiwa kompetisi diantara atlet arsani menegaskan pihaknya seperti biasa akan menggunakan sistem promosi dan degradasi. "Kita menggunakan sistem degradasi dan promosi, atlet harus ada peningkatan kemampuan. Jika stagnan atau malah menurun maka akan di degradasi, akan kita ganti atlet yang meningkat prestasinya dari non Pelatda sebagai gantinya,” pungkasnya. Sebagai informasi babak kualifikasi PON XX/2020 di Papua untuk cabor panjat tebing berlangsung di Surabaya, 1 September 2019. Tiket lolos PON sendiri dibagi dalam 3 zona yakni Zona 1 Sumatera, Zona 2 Jawa dan Bali, Zona 3 Kalimantan, Sulawesi dan Papua. (apw/jpg)
Absen Berlaga di SEA Games, Rajiah Fokus Pelatda Pra PON
Kamis 21-03-2019,04:18 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :