Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berupaya mendorong para khatib salat Jumat untuk berceramah tentang zakat. Untuk itu, Baznas menerbitkan buku khutbah tematik soal zakat. Diharapkan semakin banyak umat yang meningkatkan ketaqwaannya, khususnya dalam berzakat.
Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan, khutbah Jumat memiliki peran strategis. Dimana salah satu tema nya, khatib selalu berpesan agar umat meningkatkan kualitas ketaqwaannya. "Dalam hal ini ketaqwaan membayar zakat," katanya di Jakarta (26/5).
Buku ini diharapkan juga dapat memperkaya literatur para dai dan khatib, sehingga bisa berdakwah tentang zakat dengan tepat. Buku ini juga penting untuk mendakwahkan zakat sebagai rukun Islam yang memiliki peran strategis dalam pembangunan perekonomian umat. Serta mengajak umat agar berzakat melalui lembaga zakat resmi yang telah disahkan oleh pemerintah.
"Baznas mengusung agenda besar Kebangkitan Zakat 2016-2020," ujarnya.
Direktur Koordinasi Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Nasional Baznas Nasir Tajang mengatakan, zakat merupakan rukun Islam yang sangat unik dan istimewa dari rukun Islam yang lain.
Zakat menurutnya, membutuhkan ijtihad atau pemikiran secara terus-menerus mengikuti perkembangan zaman. "Baik dalam aspek pengelolaan, obyek zakat, maupun dalam mekanisme penyaluran," paparnya.
Atas dasar itu, maka sangat penting dan bahkan menjadi kewajiban BAZNAS menyiapkan rujukan literatur. Baik kepada para da’i, pegiat zakat, maupun kepada masyarakat Islam pada umumnya, terkait perkembangan pengelolaan zakat.
“Kami melihat bahwa buku khutbah yang sudah ada selama ini masih sangat minim yang membahas masalah zakat. Kalaupun ada masih terbatas kepada kajian-kajian fikih klasik,” pungkasnya. (wan/JPK)