SERANG – Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah menyatakan pondok pesantren (ponpes) merupakan investasi bagi masyarakat dan pemerintah karena perannya begitu besar. Hal itu disampaikan Tatu saat memberikan sambutan pada acara Peresmian Masjid Ponpes Tebuireng 08 Banten di Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Jumat (1/3). Menurut Tatu, dirinya bangga dengan terpilihnya Kabupaten Serang sebagai tempat didirikannya Ponpes Tebuireng. Sebab, hal itu sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dalam menciptakan masyarakat yang maju, sejahtera, dan agamis. Adanya pesantren juga, kata dia, memudahkan Pemkab Serang dalam mendukung program prioritasnya, yaitu salah satunya pendidikan. Sebab dalam pesantren bukan hanya ilmu pengetahuan yang dipelajari, namun juga akhlak atau tingkah laku masyarakat dalam bersosial. “Dengan adanya pesantren ini, saya lega karena bisa berbagi tugas dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas dalam ilmu, juga dalam segi akhlak,” ujarnya. Ia berharap Masjid Ponpes Tebuireng 08 Banten di Petir bukan hanya dijadikan sebagai tempat salat dan pengajian, namun juga dijadikan sebagai tempat bermusyawarah masyarakat untuk mengembangkan Kabupaten Serang. Dengan demikian, apa yang disampaikan dalam bermusyawarah dapat dipahami secara mendalam. “Jadi biasanya kalau di masjid adem, kemudian aspirasi dari masyarakat untuk kami bisa dibicarakan secara baik-baik. Kalau tidak seperti itu, khawatir (hasil musyawarahnya) tidak sampai makanya kalau ada aspirasi silahkan kita saling mengobrol di pendopo, jangan di luarnya,” katanya. Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tebuireng, K.H. Solahudin Wahid mengatakan bahwa adanya pesantren di wilayah Kabupaten Serang dengan harapan dapat mengajarkan tentang keagamaan yang ramah. Karena hal itu berkaitan dengan banyaknya paham radikalisme yang menyebar ke seluruh masyarakat Indonesia. “Kita ingin mengajarkan agama Islam yang wasatiah (ramah), tidak keras,” katanya. Menurut dia, pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Karena sejak hampir 300 tahunan lalu hingga saat ini, pesantren sudah mulai tumbuh hingga 29 ribuan pesantren meskipun memang yang tumbuh pesantren-pesantren kecil. “Sejak penjajahan Belanda, pesantren sudah ada tapi memang tidak diurusi, sudah bisa hidup saja sudah untung, tapi sekarang pesantren berkembang pesat, artinya ini tempat yang memang bagus untuk mencari ilmu,” paparnya. Pendiri Ponpes Tebuireng 08 Banten, K.H. Ahmad Kozwini berterima kasih kepada donator yang telah berpartisipasi dalam pembangunan masjid tersebut karena tanpa adanya bantuan tersebut niscaya masjid tidak akan terbangun. “Saya ucapkan terimakasih kepada donator-donatur, dengan ini kita semua dapat menggunakan masjid untuk ibadah dan belajar bagi masyarakat,” katanya. Dalam peresmian itu, pihak ponpes menampilkan tahfiz sambung ayat yang dibacakan oleh santri dan tausiah yang disampaikan langsung oleh pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, Jawa Timur, K.H. Salahudin Wahid yang dilanjutkan dengan pengguntingan pita. (ifn/and)
Tatu: Ponpes Investasi bagi Masyarakat
Sabtu 02-03-2019,04:01 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :