WH dan Arief Kompak Surati Presiden, Minta Lahan Kemenkumham

Jumat 01-03-2019,06:42 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG-Pemkot Tangerang menghadapi tantangan besar. Tidak punya aset tanah yang luas. Tanah lapang luas yang ada di Kota Tangerang, sebagian besar milik Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Sementara pemkot masih butuh lahan untuk membangun sekolahan, puskesmas, dan sarana publiknya lainnya. Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, kompak melobi Presiden Jokowi. Meminta agar tanah milik Kemenkumham yang ada di Kota Tangerang, bisa serahkan dan dikelola Pemkot Tangerang. "Saksinya Pak Arief (Walikota), saya dan Pak Arief sudah menyampaikan dan mengirimkan surat kepada presiden, meminta agar aset Kemenkumham yang ada di Kota Tangerang, bisa dikelola Pemkot Tangerang," ujarnya saat memberikan sambutan pada rapat paripurna DPRD Kota Tangerang dalam rangka peringatan HUT ke 26 Kota Tangerang, kemarin. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, Wakil Walikota Sachrudin, Ketua DPRD Suparmi yang duduk di podium utama, tersenyum-senyum mendengar ucapan WH. Menurut WH, tanah di Kota Tangerang sebagian besar milik Departemen Kehakiman (sekarang Kemenkumham). Makanya, banyak dibangun penjara. Saat ini ada 5 lembaga pemasyarakatan (lapas) di Kota Tangerang. Gubernur asal Pinang, Kota Tangerang ini menegaskan, untuk mendukung kemajuan Kota Tangerang, siap mendukung Arief dalam usahanya, meminta aset Kemenkumham. "Pak Arief jangan menyerah harus berjuang agar aset Kemenkumham bisa dikelola Pemkot Tangerang. Saya dukung penuh, karena saya warga Kota Tangerang," lanjut WH yang disambut tepuk tangan ratusan tamu undangan. Seperti diketahui, gedung Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang dan DPRD, mal pelayanan publik (MPP), dibangun di atas lahan hasil pelimpahan aset lahan milik Kemenkumham. WH dalam pidatonya, mengungkapkan tidak ada ego sektoral antara gubernur dengan bupati/walikota. Ia menegaskan akan mendukung kemajuan di semua daerah di Banten. "Tidak ada ego sektoral, karena pada dasarnya gubernur mewakili pemerintah pusat bertugas untuk melakukan pembinaan dan membangun hubungan harmonis dengan kabupaten/kota untuk suksesnya pembangunan," paparnya mantan Walikota Tangerang tersebut. "Sebagai orangtua yang bangga atas prestasi anaknya, tentu harus didukung ketika ingin lebih maju. Apalagi kontribusi Kota Tangerang terhadap pendapatan asli daerah Provinsi Banten sangat besar,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (28/2). Pemprov Banten, kata WH juga memberikan bagi hasil kepada Pemkot Tangerang juga cukup besar. Wahidin mengkatakan, Kota Tangerang setelah dipimpin Arief dan Sachrudin mengalami perubahan yang drastis. "Kerjasama provinsi dan kota selama ini sudah cukup bagus. Mari bersama-sama kita perjuangkan. Seperti Jalan Hos Tjokroaminoto, dari Ciledug-Larangan hingga perbatasan DKI Jakarta, itu biar gubernur yang urus. Kita akan minta ke pemerintah pusat untuk segera membereskannya. Termasuk proyek LRT dan jalan tol yang termasuk dalam 11 proyek strategis nasional (PSN) itu harus selesai 2020 hal tersebut dilakukan untuk kemajuan dan perkembangan Kota Tangerang," tuturnya . (mg-10) Usia 26 Tahun Kota Tangerang Mewujudkan Harapan Warga Usia 26 tahun Kota Tangerang, bagi Walikota Arief R Wismansyah menjadi tantangan untuk lebih bekerja keras dalam memberikan pelayanan. "Usia 26 tahun, bukan lagi soal mendewasakan diri, tetapi lebih kepada bagaimana mewujudkan harapan dan mimpi masyarakat untuk mendapatkan segala kemudahan pelayanan," kata Arief. Dibangunya fasilitas umum, seperti taman kota, pusat kuliner, taman bermain anak, merupakan bagian dari upaya Pemkot Tangerang mewujudkan harapan masyarakat. Di momen sidang paripurna DPRD Kota Tangerang dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-26 Kota Tangerang, Arief juga meluncurkan aplikasi baru. Sistem Informasi Warga (Si Warga). Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan administrasi yang berhubungan dengan RT, RW dan Kelurahan untuk mengurus persyaratan kependudukan. "Masyarakat bisa menggunakan aplikasi SiWarga sebagai pilihan. Yang manual tetap dilayani, tapi secara online ini jauh lebih mudah, cepat, dan transparan," ujar Arief, Kamis (28/02). Aplikasi SiWarga, jelas Arief, mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi yang sudah semakin berkembang. "Jadi warga bisa mantau langsung, kalau dia bikin Surat Pengantar atau Surat Keterangan dari RT misalnya, sudah sampai mana prosesnya dan kapan selesainya ada notifikasinya, jadi gak usah nenteng-nenteng berkas ribet," papar Arief. "Nanti akan ada sosialisasi perkecamatan terkait aplikasi ini," tambahnya. Selain pelayanan publik, fasilitas perkotaan seperti GOR juga akan dibangun, tidak hanya ada dipusat kota tapi juga ditiap wilayah. "Jangan cuma ada GOR Dimyati, tapi ada juga diwilayah timur, barat, selatan, dan utara," tutur Walikota. "Disusul dengan event-event yang digelar di sarana dan prasarana itu, jadi terdistribusi dan dipergunakan dengan sebaik mungkin," tutupnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait