Cipondoh Wajibkan Bangun Biopori

Jumat 01-02-2019,05:38 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Untuk mengatasi genangan air di wilayah Cipondoh, Kecamatan Cipondoh mewajibkan warganya membangun biopori. Bahkan pihak kecamatan telah memberikan mesin pembuat biopori kepada 103 RW untuk membuat resapan air agar pada saat musim hujan tidak terjadi genangan. Selain itu juga, setiap RW harus memberitahukan kepada warganya agar halaman rumah dibuat lubang biopori. Menurut Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Cipondoh Marwan, Kecamatan sudah menyerahkan mesin biopori agar masyarakat lebih mudah membuat lobang biopori. Karena di tahun ini semua warga Cipondoh wajib mempunyai lobang biopori di halaman rumah ataupun di wilayah tingakt RT maupun RW. "Saat ini semua mesin sudah kami serahkan kepada ketua RW yang ada di wilayah Cipondoh. Bahkan untuk RT yang ingin membuat biopori bisa langsung meminjam di RW dan wajib semua warga Cipondoh membuatnya untuk menghilangkan genangan pada saat musim hujan,"ujarnya. Marwan menambahkan, genangan di Cipondoh saat ini sudah tidak terlalu parah. Setelah hujan, genangan tersebut hilang untuk itu pentingnya biopori sangat berfungsi untuk menghilangkan genangan saat musim hujan. "Kita tidak bisa mengklaim bahwa wilayah Cipondoh tidak ada genangan, adanya genangan itu diakibatkan hujan yang lebat pasti ada genangan. Tetapi air bisa mengalir dengan adanya biopori untuk menarik air agar tidak terjadi genangan," pungkasnya. Lanjut Marwan, tahun ini warga juga mendapatkan perlengkapanya, seperti pipa, jaring dan juga bahan lainya untuk membuat biopori yang dianggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. "Pemkot sudah menggarakannya  tahun ini untuk membeli bahan-bahan untuk membuat biopori. Jadi masyarakat tinggal membuat saja, alat dan bahan sudah disediakan,"paparnya. Marwan mengatakan, selain biopori, pihaknya juga melakukan pengolahan sampah agar tidak terjadi penumpukan sampah. Bahkan setiap kelurahan yang ada di Cipondoh juga sudah mempunyai tempat pengolahan sampah warga dan itu sebagai bentuk mengurangi sampah. "Di kantor Kecamatan juga ada tempat pengolahan sampah, bahkan sampah yang kita miliki diolah kembali untuk dijadikan bubuk dan kerajinan lainnya," tutupnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait