PLTU Percontohan Pelopor ‘ISRS’ Pembangkit Listrik di Indonesia

Sabtu 19-01-2019,03:38 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KEMIRI – PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PT Indonesia Power Unit Jasa Pembangkitan (UJP) PLTU Banten 3 Lontar, menerima sertifikat International Sustainability Rating System (ISRS) di Jakarta pada 11 Januari 2019 lalu. ISRS merupakan sistem terdepan di dunia untuk mengukur dan memperbaiki kualitas sistem manajemen, pada perusahaan agar dapat berjalan secara berkesinambungan. Khususnya dalam aspek-aspek Health Safety Environment (HSE). ISRS dirancang untuk membantu organisasi mengelola risiko dan mendorong peningkatan berkelanjutan. ISRS dikembangkan Det Norske Veritas dan Germanischer Lloyd atau dikenal DNV-GL, adalah institusi sertifikasi internasional dari Nowergia dan Jerman. PLTU Banten 3 Lontar merupakan salah satu proyek listrik percepatan 10.000 MW di Pulau Jawa, mendapat mandat dari PT PLN (Persero) untuk menjadi PLTU percontohan dalam bidang  implementasi keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L). Hal ini tertuang dalam Surat Direktur Human Capital and Management (HCM) PT PLN (Persero) No.0291/KLH.00.02/DITHCM/2016. Dengan begitu PLTU Banten 3 Lontar, selalu berupaya melakukan perbaikan di bidang K3L guna menuju sertifikasi ISRS. “Prestasi tersebut adalah sebuah kesuksesan bersama PT Indonesia Power. Kemudian sebuah langkah yang baik untuk mengawali di 2019 ini. Semoga prestasi ini menjadikan kami sebagai perusahaan yang lebih baik lagi,” kata Rahmat Syahputra Lubis, General Manajer UJP PLTU Banten 3 Lontar, kemarin. Menurutnya, prestasi tersebut berkat kerja keras, keikhlasan dan kecerdasan dalam bekerja dari seluruh insan PLTU Banten 3 Lontar. Di tambah lagi, dukungan manajemen dan jajaran direksi yang terus-menerus berkomitmen dalam bidang K3L, baik dalam  infrastruktur ataupun budaya. Ia menjelaskan, melalui serangkaian asessmen ISRS edisi tujuh yang dilakukan DNV-GL, PLTU Banten 3 Lontar, dinyatakan sebagai perusahaan yang memenuhi persyaratan ISRS edisi tujuh, lalu berhak menerima sertifikat dari DNV-GL. Dengan demikian, hal ini sebuah perjalanan panjang yang ditempuh PLTU Banten 3 Lontar, untuk mencapai keberhasilan yang berawal dari penunjukan sebagai PLTU Percontohan, kemudian membangun serta meluncurkan program budaya Safety and Environment Culture (SECURE). Tentu, lanjutnya, penghargaan ini adalah sebuah prestasi yang membanggakan bagi PT Indonesia Power, sebab terbukti bahwa pihaknya sudah menjadi perusahaan pembangkit listrik pertama yang menerima sertifikat ISRS. “Alhasil, prestasi tersebut sebagai wujud nyata bahwa PT Indonesia Power Unit Jasa Pembangkitan PLTU Banten 3 Lontar, sebagai pelopor ISRS Pembangkitan Listrik di Indonesia dengan sistem manajemen kelas dunia,” ujarnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait