19 Ribuan Bibit Pohon Ditanam di Eks Galian C
Gubernur Banten Andra Soni bersama pihak jajaran lainnya tengah menanam pohon di halaman luas lingkungan Brigif TP 87/Salakanagara, Waringinkurung, Kabupaten Serang, Kamis (11/12/2025).--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Lebih dari 19.000 bibit pohon ditanam di lahan yang rusak akibat aktivitas penambangan Galian C.
Aksi tersebut dilakukan untuk membuat ruang terbuka kembali hijau.
Hal itu diungkapkan Gubernur Banten Andra Soni dalam kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Pohon (BMN) Tingkat Provinsi Banten, di halaman luas lingkungan Brigif TP 87/Salakanagara, Waringinkurung, Kabupaten Serang, Kamis (11/12).
Kegiatan tersebut merupakan aksi kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Banten bersama. Kegiatan itu dilaksanakan TNI, akademisi, kelompok masyarakat, hingga melibatkan 101 perusahaan swasta. Semuanya tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Gubernur Banten, Andra Soni menegaskan bahwa gerakan menanam pohon adalah kerja kolektif yang tidak boleh terputus.
"Lokasi ini dipilih karena pernah menjadi lahan tambang, lahan yang rusak harus dipulihkan. Kolaborasi adalah kunci. Tambang ilegal, pembalakan hutan, semua itu tantangan berat, tapi harus kita hadapi bersama," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur meluncurkan program baru bernama BANG KALIANDRA atau Pembangunan Gerakan Kelola Lingkungan Daerah Sejahtera.
"Program ini dirancang untuk mendorong masyarakat mencatat dan melaporkan aktivitas lingkungan mereka, mulai dari menanam pohon, membuat biopori, hingga memilah sampah," ujarnya.
Kepala DLHK Banten, Wawan Gunawan melaporkan total 19.089 pohon ditanam tahun ini, terdiri dari 15.115 pohon kayu-kayuan dan 3.974 pohon buah-buahan (MPTS).
"Kami berharap perusahaan tidak kapok. Dengan pelaporan yang jelas, belanja yang terang, mereka bisa melihat bahwa kontribusi mereka terkelola dengan baik," tuturnya.
Direktur PATTIRO, Fitria Muslih memuji kegiatan ini sebagai praktik baik pemerintahan yang kolaboratif. Ia menyoroti transformasi lahan bekas tambang yang kini mulai menghijau.
"Saat survei pertama kondisi tempat ini masih gersang. Hari ini, ribuan lubang tanam sudah terisi pohon. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang memiliki lahan kritis" katanya.
Ia menambahkan bahwa kontribusi perusahaan terhadap reklamasi dan penghijauan ini harus menjadi indikator positif dalam penilaian PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Diketahui, selain penanaman belasan ribu pohon, momentum ini juga diisi dengan serangkaian kegiatan sosial yang menyentuh masyarakat luas, mulai dari penyerahan 100 paket sembako untuk warga, pemberian santunan untuk 50 anak yatim, pengobatan gratis bagi 200 warga, lenyerahan Piagam Sekolah Adiwiyata untuk 56 sekolah, dan peluncuran kampanye lingkungan dan pemilihan Perempuan Iklim 2025. (mam)
Sumber:

