2026, WIKA Bangun SDN Inpres Cikeusal
SDN Inpres Cikeusal yang terdampak Tol Serpan masih digunakan untuk KBM siswa dan siswi, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Selasa (4/11). (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas menyebutkan bahwa SDN Inpres Cikeusal, Kecamatan Cikeusal, yang terdampak Tol Serang-Panimbang (Serpan) akan dibangun oleh PT WIKA tahun 2026.
Najib mengatakan, PT WIKA akan segera membeli lahan pengganti seluas 1,8 hektare yang targetnya dilakukan tahun ini, dan pembangunannya akan dilakukan tahun depan.
Pemkab Serang hanya terima beres, tanpa harus mengeluarkan anggaran untuk pembangunannya, karena PT WIKA yang bertanggungjawab atas pembangunan SDN Inpres Cikeusal yang baru.
"Kami sudah rapat bersama dengan PT WIKA, dan hasilnya mereka akan membeli lahan pengganti sekaligus membangun gedung barunya. Jadi, Pemkab Serang hanya terima beres, mereka yang membangun sekolah barunya," katanya kepada wartawan usai meninjau jalan rusak di Kecamatan Cikeusal, Selasa (4/11).
Menurut Najib, lambatnya proses ganti rugi SDN Inpres Cikeusal yang terdampak Tol Serpan ini dikarenakan penganggaran pembelian lahan yang dilakukan oleh PT WIKA selalu berubah-ubah angkanya.
Sehingga, baru di akhir tahun ini PT WIKA bisa menyepakati angka pasti pada proses pembelian lahan pengganti.
"Deal-dealan dengan pemilik lahannya tidak tuntas dan akhirnya baru akhir tahun ini beres, angkanya ada di PT WIKA kami tidak tahu. Karena, kami hanya terima beres saja, yang eksekusinya dari pihak tol," ujarnya.
Kata Najib, target pembangunan gedung baru SDN Inpres Cikeusal dapat selesai pertengahan tahun 2026, dan pihaknya akan terus memantau progresnya supaya tidak lewat tahun.
Pasalnya, kondisi SDN Inpres Cikeusal saat ini cukup memprihatinkan mulai dari bangunannya yang mengalami kerusakan pada dinding dan kaca akibat getaran kendaraan berat yang masuk ke Tol Serpan.
Kemudian, para siswa dan guru pun terganggu dengan getaran dan bisingnya suara kendaraan besar yang melintas, membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak kondusif.
"Masalah ini belum tuntas-tuntas sejak beberapa tahun lalu, pihak tol menargetkan tahun depan dan kita akan pantau terus, supaya tidak meleset. Kami ingin secepatnya anak-anak bisa pindah, karena mereka terganggu KBM nya, akibat bising dan getaran kendaraan yang masuk dan keluar tol," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Cikeusal, M. Imadudin Mufti mengatakan, PT WIKA awalnya ingin membeli lahan pengganti pada pertengahan tahun ini, namun karena adanya kendala yang akhirnya ditargetkan akhir tahun ini dapat selesai dibeli lahannya.
Luas lahan pengganti SDN Inpres Cikeusal, kata dia, kurang lebih sekitar 1,8 hektare yang lokasinya tidak jauh dari sekolah lama, dan ditargetkan pembangunan dilakukan tahun depan.
"Tadinya pertengahan tahun ini, sekitar Juli, pihak tol mau beli lahannya, tapi meleset dan mereka bilang akhir tahun ini selesai pembelian, padahal pemilik lahannya sudah menunggu dan bersedia lahannya dibeli untuk bangun sekolah. Semoga target pembangunan selesai tahun 2026 bisa terwujud agar anak-anak bisa sekolah dengan aman dan nyaman di gedung baru," katanya. (agm)
Sumber:

