BJB OKTOBER 2025

Pemkot Tangsel Buat CFD Tematik, Tiap Bulan Beda Tema

Pemkot Tangsel Buat CFD Tematik, Tiap Bulan Beda Tema

Warga memadati Jalan Pahlawan Seribu Serpong saat pelaksanaan CFD BSD, Minggu (3/8). - (Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, SERPONG — Pemkot Tangsel kembali mengadakan hari be­bas kendaraan bermotor atau car free day (CFD), di BSD, Minggu (3/8). Event ini akan menjadi kegiatan ber­beda dalam CFD tematik, ya­itu tema berbeda di setiap event FCD.

Untuk diketahui, CFD kema­rin dilaksanakan dari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. 

CFD yang dilaksanakan di Jalan Pahlawan Seribu Ser­pong, tepatnya dari lampu merah German Center sampai putaran balik ITC BSD.

Dalam CFD tersebut, ma­syarakat melakukan berbagai kegiatan, mula dari jalan santai bersama kekuarga, bersepeda dan lainnya. Pelaksanaan CFD juga sekaligus membantu pe­laku UMKM untuk mem­promosikan produknya. 

Dalam CFD kali ini, Pemkot Tangsel bersama pihak mem­buka berbagai layanan. Mulai dari  pelayanan identitas ke­pendudukan oleh Disdukcapil, pelayanan pajak daerah oleh Badan Pendapatan Daerah dan lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata Ko­ta Tangsel Heru Sudarmanto mengatakan, CFD kali ini di­laksanakan berbeda dari bu­lan-bulan sebelumnya. ”Pelak­sanaan CFD mulai hari ini kita laksanakan dengan tema berbeda-beda dan hari ini temanya bela diri dan kuliner betawi,” ujarnya.

Heru menambahkan, untuk bela diri pihaknya bekerja sama dengan Koni dan Dis­pora Kota Tangsel. Yakni ada penampilan silat, karate, taek­wondo dan judo. ”Kalau ku­liner dalam CFD hari ini kita prioritaskan kuliner Betawi, seperti ada kerak telor, asinan Betawi dan lainnya,” tam­bah­nya.

Menurutnya, yang berbeda dalam CFD kali ini juga soal penempatan pedagang atau pelaku UMKM. Dimana dalam CFD sebelumnya pelaku UM­KM ditempatkan di 5 titik na­mun, kali ini dipusatkan di 1 titik, yakni di sepanjang jalan dekat bank BRI.

”Mulai hari ini dan kede­pannya pelaku UMKM kita satukan lokasinya supaya lebih rapi dan tertib. Ada seratusan UMKM yang terlibat dan dido­minasi oleh makanan dan mi­numan,” ungkapnya.

Diketahui, dalam CFD ter­sebut kendaraan bermotor dilarang beroperasi dise­pan­jang jalan yang telah ditentu­kan untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan ke­­sadaran masyarakat akan pen­tingnya lingkungan hidup.

Seharusnya CFD dilaksa­nakan rutin agar masyarakat dapat memanfaatkannya dan memberi dampak positif. 

Warga Setu, Rifai mengata­kan, seharusnya CFD diadakan secara rutin tiap bulan. ”Man­faatnya bagus banget buat warga tapi, harusnya tidak bolong-bolong pelaksanaan­nya,” ujarnya.

Rifai menambahkan, setiap CFD BSD dirinya dan keluarga selalu hadir untuk jalan santai sekaligus rekreasi. 

”Tidak lupa kita juga selalu berburu kuliner di acara CFD ini,” tambahnya. (bud)

Sumber: