Jelang akhir Tahun, Harga Telur Melonjak

Jelang akhir Tahun, Harga Telur Melonjak

JAKARTA – Menjelang Akhir tahun,beberapa komoditas pangan mengalam keaikan harga. Salah satu komoditas utama yang mengalami kenaikan adalah telur ayam. Salah satu pedagang penjual sayuran dan sembako di Depok bernama Sana mengatakan, harga telur ayam merangkak naik hanya dalam 3 hari. Adapun untuk kenaikan harganya sangat bervariasi. Berdasarkan penuturannya, kenaikanharga telur ayam berada dikisara Rp25000 hingga Rp27000 per Kilogram. Bahkan ada beberapa pedagang yang menjual lebih dariharga tersebut. “Telur ayam naiknya sudah 3 hari. Sekarang saya jual Rp27.000 per kilogram,”ujarnya saat berbincang dengan Okezone di Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/12). Sana menambahkan, kenaikan harga telur ayam ini biasa terjadi menjelang hari raya natal dan tahun baru. Namun biasanya, setelah itu biasanya kembali normal seperti biasa. Menurut data yang telah dihimpun, kenaikan telur ayam ini cukup signifikan dari awal bulan sekitar Rp24.000 hingga saat ini mencapai Rp25.000 – Rp27.000 di pasaran. Selain telur ayam, bahan-bahan pangan yang naik menjelang akhir tahun adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit hijau, minyak goreng kemasan, dan gula pasir kualitas premium. Naiknya harga telur ayam ini menurut Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nusantara, terpicu dengan beberapa faktor salah satunya biaya produksi yang meningkat. Sekjen Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nusantara Sugeng Wahyudi mengatakan, biaya produksi yang meningkat atau naik sampai saat ini, dengan kenaikan harga pakan mencapai 15 %, praktis harga pakan ayam tersebut sebesar Rp7.000 tepatnya Rp7.500, demikian juga dengan harga anak ayam dikisaran Rp7.300-an. "Hal tersebut menyebabkan biaya pokok produksi menjadi naik. Biaya pokok produksi ayam saat ini Rp19.300-an, itu jika tidak ada kendala penyakit. Harga ayam dikandang saat ini Rp20.000 per kg," ujar Sugeng kepada Okezone, Minggu (9/12). Penyebab terjadinya kenaikan telur juga yang disebabkan dari harga pangan unggas yang setiap hari meningkat. Dia mengatakan, sepanjang tahun untuk pakan unggas selalu naik. Akumulasi kenaikan sampai saat ini mencapai 15%. Justru kenaikan pakan ini dipicu oleh naiknya harga jagung dipasar. "Jagung merupakan penyusun pakan ayam, diperlukan 50 % jagung dalam setiap kilogram (kg) pakan ternak," tuturnya. Sementara itu, beberapa pekan lalu, Kementan menyetok pakan unggas berupa jagung."Stok dari Kementan berupa jagung hanya untuk peternak petelur bukan peternak pedaging," tegasnya.(dni/rhs/okz)

Sumber: