Jadwal Final Liga 2 Diundur, Recovery Lebih Lama Tapi Waswas

Jadwal Final Liga 2 Diundur, Recovery Lebih Lama Tapi Waswas

JADWAL babak final dan perebutan juara ketiga kompetisi Liga 2 mundur lagi. Sebelumnya jadwal pertandingan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor diubah dari, Minggu (2/12) menjadi Senin (3/12). Kali ini PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 2 mengubahnya menjadi, Selasa (4/12). Kepastian itu tertuang dalam pemberitahuan yang dikeluarkan PT. LIB kepada manajemen klub finalis dan klub yang berlaga untuk posisi ketiga. "Iya kami dapat telepon dari bidang pertandingan PT LIB yang menyatakan laga ditunda karena di wilayah Bogor pada tanggal 3 Desember ada kegiatan Presiden. Sehingga pihak keamanan fokus di kegiatan presiden," jelas Ari Wibawa Sekretaris Klub Persita. Sementara Wiganda Saputra Pelatih Persita menyambut pengunduran jadwal dengan dua sikap berbeda. Gandul, sapaan Wiganda Saputra, senang lantaran pemain memiliki waktu recovery (pemulihan stamina) lebih lama. Itu karena ada beberapa pemain inti yang kondisi kebugarannya butuh pemulihan lebih lama. Sedang sikap was-was akan pengunduran jadwal juga dikemukakan Gandul, karena dikhawatirkan mempengaruhi mental pemain yang sudah siap tempur pada, Senin (3/12) sore. "Ya, pemain sebenarnya sudah fokus pada pertandingan hari Senin, dengan diundur saya khawatir mengubah kesiapan mental bertanding dan konsentrasi pemain," ucap Gandul. Namun demikian untungnya kata jebolan timnas Primavera tersebut usai latihan kemarin sore suasana semangat tanding pemain tidak kendor. Egi Melgiansyah dkk nampak semakin ceria dalam menjalani latihan yang digelar pagi dan sore. Apalagi menu latihan yang diberikan membuat pemain enjoy menjalaninya meski diakui pemain latihan cukup menguras keringat mereka. Namun saat sore semua perasaan lelah sudah hilang dari wajah pemain. "Ya, pemain tadi pagi kita beri menu latihan ringan tapi intensitasnya membuat pemain harus terus bergerak, setelah itu mereka dapat terapi untuk mengembalikan kebugaran tubuh," beber Gandul. Pemain, lanjut Asep Ardiansyah, asisten Pelatih Bidang Fisik diberikan terapi es atau yang dikenal dengan sebutan cryotherapy. Terapi ini dikemukakan Ucus, sapaan Asep Ardiansyah, untuk mempercepat pelarutan timbunan asam laktat (dicirikan dengan rasa pegal-pegal) dalam otot yang terbentuk setelah menjalani pertandingan ketat dan latihan berat. "Asam laktat ini penyebab rasa pegal, dengan cryotherapy rasa pegal-pegal ini akan cepat hilang, meski tak 100 persen hilang," beber jebolan Universitas Negeri Jakarta tersebut. Sementara itu Presiden Klub Persita, A. Rully Zulfikar Iskandar cukup optimis pemain akan mampu mewujudkan kemenangan atas Kalteng Putra, lawan di partai perebutan juara ketiga Liga 2. Apalagi saat ini banyak pihak yang mendukung perjuangan tim Ungu untuk bisa mengalahkan skuat asuhan Kas Hartadi tersebut. Itu terkait isu pengaturan skor yang diduga dilakukan oknum pengurus PSSI yang melibatkan calon lawan Persita di perebutan ketiga, Kalteng Putra. "Semua ingin Persita memenangkan pertandingan lawan Kalteng Putra, karena menganggap kemenangan Persita nantinya sebagai bukti menangnya sepakbola positif menghadapi mafia pertandingan," kata Rully. (apw)

Sumber: