PSG vs Liverpool, Bukan Laga Mudah

PSG vs Liverpool, Bukan Laga Mudah

PARIS – Entraineur Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel kembali menemui musuh terbesarnya, Juergen Klopp. Tuchel diantara 13 pertemuan versus Klopp cuma sekali menang. Sisanya tiga kali seri dan sembilan kalah. Satu-satunya kemenangan pria 45 tahun itu datang delapan tahun lalu saat masih menjadi der trainer Mainz 05. Dini hari nanti (29/11) di Parc des Princes, Tuchel yang kini jadi arsitek PSG akan kembali menantang Klopp dan Liverpool dalam matchday kelima grup C Liga Champions (siaran langsung RCTI pukul 03.00 WIB). Menuju pertemuan lawan Liverpool ini, Tuchel mendapat kabar baik yaitu membaiknya dua dari trio lini depannya. Neymar yang tertarik di otot aduktor kanan dan Kylian Mbappe yang mengalami memar di bahu kanan sejak kemarin sudah bergabung dengan latihan. “Saya rasa Neymar dan Mbappe akan bisa bermain tapi tak bisa dipastikan sejak awal atau jadi pengganti. Tapi saya optimis mereka akan siap,” kata Tuchel kepada ESPN. Dengan pulihnya Neymar dan Mbappe ini maka trio PSG berpeluang memainkan skema 3-4-3. Di pertemuan pertama musim ini pada matchday pertama (19/9) di Anfield, PSG sempat bermain 4-3-3 di babak pertama. Karena tertinggal 0-2 di 45 menit pertama, Tuchel merevisi formasinya dan menjadikannya 3-4-3. Hasil perubahan formasi cukup positif. PSG sempat menyamakan skor 2-2 dan nyaris mencuri satu angka di Anfield. Cuma gol penyerang Liverpool Roberto Firmino di injury time membuyarkan asa pulang dengan poin tersebut. Pada matchday kelima grup C ini, Tuchel sangat mungkin memakai senjata 3-4-3 kembali. PSG akan mati-matian mengalahkan trio lini tengah Liverpool (James Milner-Jordan Henderson-Georginio Wijnaldum) dengan memperbanyak jumlah gelandangnya. Selain masalah skema permainan bagaimana yang dipakai maka pemilihan penjaga gawang akan menentukan. Saat perjumpaan pertama lawan Liverpool, kiper gaek PSG Gianluigi Buffon masih menjalani sanksi dari UEFA akibat hukuman kartu merah di perempat final musim lalu lawan Real Madrid. Dan setelah bebas dari tiga hukuman, maka di matchday keempat lawan Napoli (7/11), Buffon jadi pilihan utama. Melihat jam terbang Buffon maka saat menjamu Liverpool di Parc des Princes, Buffon punya kans dipercaya lagi. Sementara itu, setelah sempat diragukan kebugarannya jelang pertemuan lawan PSG ini penyerang Sadio Mane seperti diberitakan Evening Standard sudah fit dan masuk dalam rombongan pemain yang bertolak ke Prancis kemarin. Meski sedikit riskan dengan memaksakan kondisi Mane, maka Klopp bisa mengubah formasi timnya. Dari 4-3-3 menjadi 4-3-2-1. Tapi jika trisula SMF (Mohamed Salah-Sadio Mane-Robertto Firmino), Klopp tak akan memilih rencana cadangannya. Pilihan 4-3-3 ala Liverpool dan Klopp musim ini memberikan asa Kopites juara di level domestik. Diantara 13 laga Liverpool di Premier League, mereka belum terkalahkan. Squawka menilai ada beberapa poin yang menguatkan performa Liverpool musim ini dibandingkan musim lalu. Misal soal kelengkapan jajanan. Kemenangan Crvena Zvezda dengan skor 2-0 atas Liverpool di matchday keempat (7/11) membuat peta persaingan grup C untuk lolos 16 besar semakin sengit. Liverpool dan Napoli dengan poin enam menduduki dua posisi teratas grup C dengan poin enam. PSG di posisi ketiga dengan poin lima. Dan Crvena jadi juru kunci dengan poin empat. Tapi dengan sisa dua matchday, persaingan lolos 16 besar sangat terbuka di grup C ini. Nah, PSG dan Tuchel akan mati-matian untuk bisa menang atas Liverpool. Sebab cuma menang yang bisa menyelamatkan nasib Les Parisiens di Liga Champions ini. Kalah apalagi seri, peluang Thiago Silva dkk super tipis buat lolos fase knock out. (dra)

Sumber: