Jagung Impor Dijual ke Peternak Rp4.000/Kg

Jagung Impor Dijual ke Peternak Rp4.000/Kg

JAKARTA - Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan impor jagung pakan ternak sebanyak 50.000 hingga 100.000 ton. Jagung tersebut untuk kebutuhan peternak mandiri. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, jagung impor itu nantinya akan di jual kepada peternak seharga Rp4.000 per kilogram (Kg). Di mana itu sesuai dari hasil rapat terbatas (Ratas) bersama Kementan. "Jadi keputusan rakor dengan atas usulan Mentan, harga jual jagung impor Rp4.000 kepada peternak mandiri," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/11). Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan upaya pemerintah dalam menggenjot produksi jagung menuai hasil yang memuaskan. Terbukti, produksi jagung hingga saat ini mampu mencukupi kebutuhan domestik dan sudah diekspor 372.000 ton. Upaya pencapaian swasembada jagung dilakukan Kementan melalui Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi jagung dengan peningkatan indeks pertanaman lahan sawah, penanaman di lahan kering, integrasi jagung di lahan sawit dan lainnya. Selain itu dilakukan penanganan pasca panen serta membangun kemitraan antara petani dengan Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT). Hasilnya, pemerintah mampu melakukan pengurangan impor jagung sejak 2016. Jika pada tahun 2015 total impor jagung 3,5 juta ton, selanjutnya tahun 2016 menurun menjadi 1,3 juta ton dan tahun 2017 ditekan lagi menjadi nol impor jagung pakan ternak. Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat memfasilitasi distribusi jagung dari industri pakan ternak untuk kebutuhan peternak rakyat di berbagai sentra ayam petelur. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendistribusikan sebanyak 12.000 ton jagung pipilan secara serentak akan ke peternak rakyat di sejumlah sentra ayam petelur khususnya di beberapa titik di Pulau Jawa. Terpantau, Tim Kementan bergerak ke sejumlah titik antara lain di Blitar, Malang, Kendal, Solo, Bogor, Sukabumi dan Cianjur untuk memastikan distribusi pangan berjalan dengan lancar langsung ke para peternak rakyat, baik ayam petelur atau layer maupun ayam pedaging atau broiler. Bantuan akan disalurkan bertahap sebagai langkah awal dalam menstabilkan harga jagung untuk pakan ternak. Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Indonesia menyatakan sangat menghargai atas support yang sudah diberikan oleh Kementerian Pertanian disaat-saat sulit untuk peternak. "Kami mewakili temen-temen di lapangan sari peternak rakyat berterima kasih atas program yang sudah dilakukan untuk menolong pada saat krisis kali ini," kata Ketua Pinsar Indonesia Hartono yang hadir saat penyaluran jagung untuk peternak di Bogor, Jumat (9/11). "Memang krisis kali ini, buat peternak, sangat luar biasa karena dengan harga produk pakan yang sangat tinggi, sementara harga jual ayam dan telur kami ini jatuh serendah-rendahnya. Ini dilematis, tapi untungnya Pak Menteri sudah memberikan jalan keluar. Semoga program ini, bisa berlanjut dan lebih luas mencapai sasaran yang diinginkan," tambahnya. Anggota Pinsar Petelur Nasional, Awan Sastrawijaya menyampaikan rasa terimakasihnya secara tertulis. "Bantuan tersebut sedikit banyaknya pasti akan meringankan beban kami. Harapannya agar ke depannya harga pakan jadi pun bisa menyesuaikan dengan semakin lancarnya pasokan jagung ini," tulisnya kepada Menteri Amran.(Feb/okz)

Sumber: