Waspadai Akun Sosmed Palsu Terkait BPJSTK
Kemajuan teknologi dimanfaatkan berbagai pihak untuk mempermudah pelayanan. BPJS Ketenagakerjaan, salah satu yang memaksimalkan kemajuan teknologi itu untuk membuat aplikasi layanan kepesertaan. BPJS Ketenagakerjaan juga berusaha mengoptimalkan teknologi untuk memudahkan penyampaian informasi dan layanan. Antara lain melalui aplikasi BPJSTKU, sosial media (sosmed) dan pengiriman email resmi. Namun, terobosan membuat aplikasi pelayanan itu dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk membuat aplikasi tiruan atau akun palsu atas nama BPJSTK. Untuk itu, warga diminta agar berhati-hati saat menerima pesan elektronik atau mengakses akun atas nama BPJSTK. "Kami telah mengembangkan banyak kanal untuk memudahkan pelayanan dan penyampaian informasi. Seperti BPJSTKU yaitu aplikasi mobile berbasis android untuk mempermudah peserta dalam melakukan pengecekan saldo Jaminan Hari Tua (JHT), proses klaim dan pendaftaran secara online, dan layanan informasi lainnya," kata Sumarjono, Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan, melalui ralease yang diterima Tangerang Ekspres, Senin (8/10). Sumarjono menambahkan, kanal media sosial (medsos) juga dimanfaatkan secara optimal oleh pihaknya. Bahkan, BPJS Ketenagakerjaan juga kerap mengirimkan informasi melalui surat elektronik atau email resminya kepada peserta. Akan tetapi, semua fasilitas teknologi dari BPJS Ketenagakerjaan ini ada yang dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk hal-hal negatif. "Contoh, ada aplikasi palsu sejenis BPJSTKU di Google Playstore yang perlu diwaspadai. Terdapat beberapa aplikasi palsu yang mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan seperti Ku BPJS, Saldo JHT On Line, Iman Ethika dan lainnya. Selain itu juga marak akun Sosmed yang menawarkan pelayanan pencairan JHT. Juga banyak email beredar secara langsung ke masyarakat dengan informasi yang menyesatkan dan mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan, dengan menggunakan alamat email gratisan dari gmail, yahoo dan lainnya," papar Sumarjono. Sumarjono menegaskan, aplikasi, sosmed dan email palsu di atas ditengarai sebagai salah satu modus penipuan untuk mencuri dan memanipulasi data. Untuk itu, masyarakat diminta waspada saat akan mengakses informasi BPJS Ketenagakerjaan melalui daring. "Karena, akun tidak resmi itu sering meminta data pribadi sebagai dalih verifikasi bahkan meminta pembayaran sejumlah uang," tambahnya. Sumarjono menjelaskan kanal teknologi resmi untuk informasi dan layanan yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut: Aplikasi Mobile: BPJSTKU 2. Website: www.bpjsketenagakerjaan.go.id 3. Sosmed: Facebook (BPJS Ketenagakerjaan ) Instagram: (bpjs.ketenagakerjaan ) Twitter: (@bpjstkinfo ) YouTube: (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJSTK News 4). Contact Center: 1500910 5. Email: @bpjsketenagakerjaan.go.id "Kami harap masyarakat hanya menggunakan atau mempercayai informasi dari kanal resmi di atas. Kami juga menghimbau agar segera menghubungi kanal resmi layanan BPJS Ketenagakerjaan bila ditemukan ada nya hal-hal yang mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan data pribadi peserta", ujar Sumarjono. Khusus aplikasi BPJSTKU, Sumarjono menjelaskan pihak terus berusaha melaksanakannya peningkatan kapasitas layanan dan keamanannya, melalui update ke versi terbaru. "Kepada peserta yang merasa masih terkendala dalam penggunaan aplikasi BPJSTKU, dapat melakukan download ulang melalui Playstore untuk mendapatkan kenyamanan layanan digital oleh BPJS Ketenagakerjaan. Dan, bagi pengguna iOS untuk sementara baru dapat mengakses datanya melalui aplikasi berbasis situs di www.sso.bpjsketenagakerjaan.go.id," pungkas Sumarjono . (ril/esa)
Sumber: