Ayo Galang Dana Untuk Sulteng
BALARAJA-Gempa bumi disertai tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), memakan banyak korban. Sementara ini, 832 orang dinyatakan meninggal dunia, ribuan bangunan hancur. Puluhan ribu warga harus mengungsi. Para siswa Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Itqon tergerak untuk membantu penderitaan warga Palu dan Donggala. Puluhan siswa turun ke jalan menggalang dana, di Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin (1/10). Direktur Utama SIT Al Itqon Ustaz Qomaruzzaman mengatakan, aksi penggalangan dana ini dilakukan hingga Jumat (5/10). Selama lima hari berturut-turut, siswa menggalang dana tidak hanya di luar lingkungan sekolah. “Hari ini (kemarin) siswa SMP, rencananya hari Rabu siswa SD yang turun ke jalan. Selain itu, penggalangan dilakukan di internal,” ujar Zaman. Adapun uang yang sudah terkumpul sebesar Rp 3,5 juta, termasuk Rp 1 juta donasi dari Kepolisian Sektor Balaraja. Zaman mengatakan, aksi peduli bukan kali pertama dilakukan. SIT Al Itqon sering melakukan penggalangan dana untuk korban bencana. Termasuk yang dikirim ke Rohingya dan Palestina. Menurut dia, siswa tidak cukup belajar di dalam kelas. Siswa harus dihadapkan dengan kenyataan di tengah-tengah masyarakat. Tak terkecuali di bidang sosial. Terkait penyaluran dana, SIT bekerja sama dengan pihak ketiga, yakni Dompet Duafa Republika. “Penggalangan dana untuk korban gempa di Lombok (Provinsi Nusa Tenggara Barat) juga sudah kami lakukan. Aksi serupa juga saat ada kebakaran di sekitar sekolah,” tandas Zaman. Kapolsek Balaraja Kompol Wendy Andrianto mengapresiasi aksi peduli yang diselenggrakan SIT Al Itqon. Dia berharap, elemen masyarakat lainnya dapat melakukan yang sama. “Saya bersama Camat Balaraja (Mas Yoyon Suryana) turut mendampingi penggalangan dana tersebut,” kata Wendy. Sementara itu, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang Anda Suhanda mengatakan, surat edaran penggalangan dana dan pemberian bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, sudah disebar. Tidak terkecuali ke organisasi perangkat daerah (OPD). Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar telah menginstruksikan agar PMI mengakomodir bantuan dalam bentuk apapun. Bagi yang memberi dalam bentuk uang, kata Anda, dapat ditransfer melalui rekening khusus milik PMI Kabupaten Tangerang. “Bantuan dalam bentuk barang ataupun uang jika tidak ditransfer, dikumpulkan melalui PMI kecamatan,” ujar dia. Sementara itu, Polsek Pamulang membuka posko pengumpulan bantuan untuk korban bencana gempa Palu dan Donggala. Posko mulai menerima bantuan dari warga mulai Senin (1/10). Kapolsek Pamulang Kompol Endang Sukmawijaya mengatakan, posko tersebut dibuka atas inisiatifnya untuk mempermudah warga yang ingin menyumbang uang atau yang lain bagi korban gempa dan tsunami yang menimpa Palu dan Donggala. "Kita siap menampung bantuan yang diberikan masyarakat," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (1/10). Endang menambahkan, bantuan yang bisa diberikan mulai dari uang, air mineral kemasan, pempers, beras, mi instan, pakaian layak pakai dan lainnya. Berapapun nilai yang diberikan akan diterima oleh petugas yang siaga 24 jam dalam waktu yang belum ditentukan. Menurutnya, selain menerima bantuan dari masyarakat, Endang juga mengumpulkan bantuan yang berasal dari anggotanya. "Saya imbau kepada anggota untuk mengumpulkan bantuan dalam bentuk apapun dan tanpa paksaan. Kita juga melibatkan ibu-ibu Bhayangkari dalam pengumpulan bantuan itu," tambahnya. Mantan Kapolsek Kelapa Dua Tangerang tersebut menjelaskan, hari pertama dibuka sudah berhasil mengumpulkan beberapa bantuan dari anggotanya dan masyarakat. Mulai dari mi instan, air mineral kemasan, serta uang tunai sebesar Rp 5.020.000. Bantuan yang terkumpul nantinya akan dikumpulkan di Polres Tangsel yang akan diteruskan ke Polda Metro Jaya. Dan selanjutnya akan dikirim ke Sulawesi Tengah. Ia mengimbau masyarakat untuk mau dan penduli terhadap terhadap korban bencana gempa di Palu dan Donggala. "Berapapun nilainya akan meringankan penderitaan saudara-saudara kita," tuturnya. (srh/bud)
Sumber: