TPS Zona Rawan

TPS Zona Rawan

SERANG – Polda Banten telah memetakan zona rawan pada Pemilu 2019. Tercatat ada sekitar 3.958 tempat pemungutan suara (TPS) di Banten masuk dalam kategori rawan. Kapolda Banten Brigjen Teddy Minahasa mengatakan, Polda Banten membagi klasifikasi kerawanan menjadi dua. Yakni rawan 1 dan rawan 2. Kategori rawan 1 diibaratkan lampu merah yang diartikan tingginya kerawanan keamanan dan konflik. Sedangkan rawan 2 diibaratkan kuning yang diklasifikasi rawan sedang. “Sudah kita petakan, ada kategori rawan satu dan rawan dua. Rawan satu saja ada 3.958 TPS dan rawan dua ada 1.022. Untuk itu, guna mengantisipasinya pengamanannya, Polda Banten menerjunkan 4.706 personel. Kita sudah melakukan pembekalan kepada personel dalam konteks praoperasi,” ujarnya. Kemarin, Polda Banten bersama TNI dan Pemda tidak hanya sekadar bicara telah mempersiapkan diri mengamankan Pemilu tahun depan. Tapi, mereka juga melakukan aksi nyata. Itu dibuktikan dengan menggelar simulasi penanganan kerusuhan, Rabu (26/9). Kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih seluruh personel dalam menghadapi potensi kerusuhan yang mungkin muncul saat pemilu 2019. Simulasi digelar di Alun-alun Barat Kota Serang. Sebanyak 510 personel dilibatkan dalam simulasi tersebut. Mulai dari Sabhara, Brimob, hingga tim gegana. Dari pantauan Banten Raya (grup Tangerang Ekspres), pada simulasi itu pelaksanaan pemilu di Banten berlangsung tak kondusif dan terjadi kekacauan atau kerusuhan yang melibatkan masyarakat karena tidak mendapatkan hak untuk memilih. Selain keributan, simulasi yang digambarkan berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten, juga terjadi aksi penyanderaan komisioner KPU oleh pengunjuk rasa. Gedung KPU juga diancam bom. Di sana, Tim Antiteror Polda Banten menunjukkan kebolehannya menjinakkan bom dan berhasil membekuk pelaku penyanderaan. Wakapolda Banten Kombes Tomex Kurniawan mengatakan dalam menghadapi Pemilu 2019 nanti, personel kepolisian dipastikan dapat meningkatkan kewaspadaan dan tidak menyepelekan setiap kejadian di tengah-tengah masyarakat. “Ini adalah salah satu upaya, bagian dari tahapan pengamanan pelaksanaan pemilu. Tujuan simulasi ini untuk memberikan pemahaman terhadap petugas pengamanan baik TNI, Polri dan unsur pemerintah yang lainnya agar paham dan tau betul selama proses pelaksanaan pemilu,” katanya. Menurut Tomex, saat ini Polda Banten, TNI maupun unsur pemerintahan lainnya sudah mempersiapkan secara matang. Mulai dari tahapan kampanye hingga pencoblosan. Baik mengantisipasi, maupun menanggulangi gangguan-gangguan yang mungkin terjadi. “Kami sudah siap 100 persen, apalagi saat ini sudah mulai memasuki tahapan kampanye. Dalam simulasi ini, jumlah personel dari Polri, TNI dan lainnya sebanyak 510 personel. Ini hanya gambaran kecilnya saja,” ujarnya. Lebih lanjut, Tomex mengungkapkan dalam pelaksanaan Pemilu 2019 nanti, ada beberapa tindak kejahatan yang diantisipasi diantaranya kejahatan jalanan maupun gangguan kemanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat. "Yang diantisipasi, kriminalitas baik konvensional, seperti curas, curat dan lain sebagainya. Saya kira ada beberapa hal yang harus dievaluasi terutama dalam pola tindak. Karena tidak semua personel dilibatkan dalam simulasi ini," tandasnya. (br/bha)

Sumber: