Tausiah di Untirta, Ma’ruf: Saya Tidak Kampanye
SERANG -Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif KH Mar'uf Amin mengajak civitas akademika Untirta mempersiapkan generasi muda Indonesia yang berkualitas, bermoral dan berintegritas. Ma'ruf yang juga bakal calon wakil presiden itu berharap lulusan Untirta dapat muncul sebagai calon pemimpin masa depan. Hal itu disampaikan KH Ma'ruf Amin saat menjadi pengisi tausiah dalam peringatan Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah dan Dies Natalies ke-37 Untirta di Masjid Syekh Nawawi Al-Bantani, Untirta, Senin (17/9). “Bangsa ini harus menyiapkan sumber daya manusia yang andal, untuk menopang semangat arus baru ekonomi Indonesia. Ini tugas perguruan tinggi. Semoga kita bisa hijrah menuju keadaan yang lebih baik,” ujar Ma'ruf Amin. Kiai asal Banten ini menjelaskan, arus baru ekonomi Indonesia adalah ekonomi yang menghilangkan kesenjangan dengan mengkolaborasikan yang kuat dengan yang lemah. Bukan membenturkan, tapi saling menopang. Sehingga dua kelompok ini sama-sama kuat dan saling menguatkan. “Ini akan terjadi perubahan menuju perbaikan yang lebih baik. Mari kita hijrah dari arus lama ke arus baru. Kita perlu human capital, sumberdaya yang kompetitif. Ini adalah tugas perguruan tinggi, menyiapkan sumber daya manusia yang kompetitif, terpelajar, memiliki semangat juang yang tinggi,” paparnya lagi. Pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi Tanara ini meminta agar akademisi memiliki semangat juang yang tinggi, moralitas yang tinggi dan semangat gotong-royong. Dalam kesempatan itu, KH Ma'ruf Amin membantah kunjungannya ke kampus ini untuk melakukan kampanye. Namun, kedatangannya sebagai ulama yang memberikan tausiah dalam memperingati Dies Natalies Untirta. “Saya tidak kampanye. Tidak ada ajakan. Saya datang untuk memberikan tausiah,” bantahnya. Rektor Untirta Soleh Hidayat mengatakan, pihaknya mengundang KH Ma'ruf Amin sudah sejak lama untuk memberi tausiah dalam agenda dies natalis. "Sebelum beliau dicalonkan sebagai cawapres kami sudah mengundang," ujarnya. Kemarin, sejumlah mahasiswa berunjuk rasa menolak kedatangan KH Ma'ruf Amin. “Soal adanya aksi itu adalah dinamika yang biasa terjadi di dalam kampus,” kata Soleh Hidayat. Sementara, Gubernur Banten Wahidin Halim yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pemimpin, alim ulama, akademisi serta masyarakat harus menjadi suatu kesatuan. Menurutnya, segala elemen diharapkan saling membantu, mendukung, serta mengingatkan dalam proses pembangunan. (brp/bha)
Sumber: