Tolak Deklarasi, Bakar Poster

Tolak Deklarasi, Bakar Poster

SERPONG UTARA-Massa yang mengatas-namakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bersatu dan relawan Joko Widodo melakukan aksi damai di Bundaran Alam Sutera. Mereka, menuntut pemerintah tidak memberi izin rencana deklarasi #2019GantiPresiden yang kabarnya bakal di gelar di wilayah Kota Tangsel. Dalam aksi unjuk rasa menolak rencana deklarasi #2019GantiPresiden di wilayah Kota Tangsel. Dalam aksi tersebut, para demonstran juga sempat membakar poster #2019GantiPresiden. Mereka menilai, gerakan tersebut justru membawa agenda makar yang bisa memecah belah persatuan. "Kami menilai bahwa kegiatan tersebut termasuk dalam kegiatan makar dan dalam deklarasi ini diindikasi telah disusup oleh kelompok beraliran ekstrimis radikal, yang ingin membahayakan NKRI," ujar koordinator aksi, Achdan Mubarok dalam orasinya, Selasa (4/9). Aksi penolakan ini dilakukan sekitar 70 orang mahasiswa di Bunderan Alam Sutera, Jalan Raya Serpong, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel. Mereka turut membawa atribut aksi seperti spanduk, poster, dan selebaran yang berisi penolakan adanya deklarasi #2019GantiPresiden di wilayah Tangsel yang rencananya akan diselenggarakan pada Minggu 9 September 2018 mendatang. "Kalau mereka berkeringat, maka kami siap berdarah-darah menghadangnya," ucapnya. "Kami sudah coba untuk beraudiensi dengan Kapolres dan jajaran kepolisian. Kita minta mereka tidak memberikan izin atas deklarasi itu, karena wilayah Tangsel sudah sangat kondusif, sangat toleran, jangan dipecah-pecah untuk kepentingan tertentu," kata Achdan. Dalam aksinya tersebut, peserta aksi juga membakar poster bergambar logo hastag 2019GantiPresiden. Tiga helai poster dibakar di tengah jalan tempat mereka melakukan aksi. Para demonstran yang merupakan perwakilan dari 10 kampus di Tangerang Raya pun mengancam, akan membubarkan deklarasi jika polisi tetap membiarkan kegiatan itu berlangsung di Tangsel. Menurut Koordinator Aksi Sandi, gerakan #2019GantiPresiden sarat dengan isu yang menebarkan kebencian terhadap pemerintahan yang sah saat ini. "Wilayah Tangsel sudah sangat kondusif, sangat toleran, jangan dipecah-pecah untuk kepentingan tertentu," imbuhnya. Sementara, ketua relawan pendukung Jokowi, Koalisi Bersama Rakyat (Kibar) DPD Kota Tangsel, Baset Marliansyah, mengungkapkan hal serupa. Mereka siap menjadi garda terdepan untuk mencegah gerakan-gerakan yang dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat. Meski begitu, Baset menyerukan pula agar panitia #2019GantiPresiden mengurungkan niatnya menggelar deklarasi di wilayah Tangsel. Dia menggambarkan ketika momen saat Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, dan atlit pencak silat peraih emas asian games, Hanifan berpelukan hangat usai pertandingan berakhir. "Suasana ketika mereka saling berpelukan hangat itu menunjukkan kesejukan politik memasuki Pilpres 2019, ini harus dijaga, jangan sampai dipanas-panasi oleh deklarasi semacam itu," tukas Baset. Sebagaimana diketahui, rencana deklarasi #2019GantiPresiden akan dilakukan pada Minggu 9 September 2018 di salah satu lokasi wilayah Kota Tangsel. Namun, hingga saat ini, panitia deklarasi enggan menyebutkan titik lokasi tersebut karena masih menunggu ijin pihak kepolisian.(trb/okz/esa)

Sumber: