Antisipasi Striker Lawan, Pendekar Pakai Strategi Grendel

PERSITA Tangerang berkeinginan apa yang telah diraih saat ini dapat ditingkatkan saat menghadapi Semen Padang, 5 September 2018 dengan kemenangan. Segala cara disiapkan jajaran pelatih Skuat Pendekar Cisadane pimpinan Wiganda Saputra, termasuk pertahanan grendel guna mengantisipasi penyerang yang dimiliki tim tamu berjulukan Kabau Sirah itu. Pengalaman menerapkan pertahanan grendel yang diperkenalkan timnas Italia era tahun 1982 dimiliki Gandul, sapaan Wiganda Saputra, lantaran ia pernah berguru di Italia bersama timnas Primavera. Dibawah besutan Sven Goran Eriksson, Gandul banyak mendapat ilmu bagaimana menerapkan strategi yang dikenal dengan catenaccio tersebut. "Saat ini sistem grendel saya sisipkan pada Persita, tapi bukan catenaccio klasik namun sudah kita variasikan dengan kondisi kekinian. Dan grendel yang kita pakai cukup berhasil dilaksanakan pemain baik saat latihan atau pertandingan," kata Gandul. Pada latihan menghadapi Semen Padang, terlihat pemain secara bergantian bertindak sebagai grendel atau gembok yang mematikan pemain lawan saat memasuki pertahanan Persita. Secara bergantian Rio Ramandika, Legi Utomo dan Andre sitepu bertindak sebagai grendel. Dampaknya, dari lima laga yang dilakoni sejak ditangani Gandul, Persita menjelma menjadi tim yang kokoh di lini belakang. Terbukti dari lima laga tersebut Persita kebobolan 2 gol. Ini membuktikan strategi grendel cukup efektif. Strategi ini menjadi pilihan Gandul, karena sesuai dengan skema permainan yang diterapkan selama ini yakni retreat atau serangan balik. Dan diakui Gandul pemain cukup nyaman memainkan pola grendel yang dipadukan dengan strategi retreat. "Saat sayamengubah skema permainan, pemain terlihat tidak nyaman. Makanya saya kembali dengan permainan retreat dan itu dilaksanakan pemain dengan baik, apalagi Persita punya modal yang bagus untuk melaksanakan strategi tersebut yakni kecepatan pemain," tandasnya. Hal ini diakui Henry Rivaldi penyerang Persita yang menyatakan skema dan strategi yang dimainkan saat ini membuat penyerang nyaman dalam melakukan serangan. Tak perlu risau memikirkan pertahanan, karena secara otomatis kemampuan bertahan pemain muncul saat kehilangan bola. "Yang jelas strategi grendel dan retreat membuat kami bisa mengekplorasi kemampuan kami di lini depan. Dan kami melihat pemain belakang juga semakin tangguh dalam menghalau pemain lawan," ucap Henry. (apw)

Sumber: