445 Jemaah Haji Tiba di Tanah Air
JAKARTA - Sebanyak 445 jemaah haji asal Palembang yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama tiba di Tanah Air. Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) per 27 Agustus pukul 23.59 WIB menyebutkan, jemaah yang wafat dari embarkasi Palembang sebanyak delapan orang. Ketua PPIH Debarkasi Palembang Alfajri Zabidi menjelaskan, saat berangkat ke Tanah Suci jemaah Kloter 1 berjumlah 447 orang. Namun ada satu jemaah yang meninggal di Arab Saudi dan satu jemaah sakit sehingga harus menjalani perawatan dan belum bisa kembali ke Tanah Air. "jemaah yang meninggal dari Kloter 1 adalah Siti Ngaisah Yayah asal OKU Timur. Almarhumah meninggal pada 7 Agustus 2018 di Mekkah. Sedangkan jemaah yang masih harus dirawat di Arab Saudi adalah Saidi Jahri Aji Amat (77) asal Kota Lubuklinggau," ujar Fajri. Fajri menambahkan, hingga saat ini jemaah haji Debarkasi Palembang yang meninggal dunia di Arab Saudi berjumlah delapan orang. Mereka adalah Budi Riyati (kloter 5), Tohet Kuris (kloter 3), Siti Ngaisah (kloter 1), Subadi Minto Semito (kloter 8), Husni Thamrin Prabujaya (kloter 10), Nurdjanah Mahmud Husin (kloter 5), Pandak Candak Najidin (kloter 13), dan Gimin Wongso (kloter 5). "Musim haji tahun ini, kita memberangkatkan 8.207 jemaah, dengan rincian Sumsel 7.045 jemaah, Babel 1.067, dan 95 petugas kloter. Delapan di antaranya sudah berpulang ke rahmatullah. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi," tutur Fajri. Humas PPIH Debarkasi Palembang Saefudin menambahkan, terkait proses pemulangan jemaah, seluruh jemaah yang kembali ke Tanah Air akan diterima di Asrama Haji Palembang sebelum kembali ke daerah masing-masing. Di asrama haji, mereka akan mengikuti sejumlah proses penerimaan seperti laporan resmi petugas kloter kepada Ketua PPIH Debarkasi Palembang, pembagian paspor jemaah, dan pembagian air zam-zam sebanyak 5 liter per jemaah. "Khusus untuk jemaah haji yang berasal dari selain Kota Palembang, pengambilan air zam-zam dan tas bagasi dikoordinir panitia daerah masing-masing kabupaten/kota. Nama jemaah, rombongan, dan regu akan dicek dengan teliti agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengambilan tas bagasi," tegas Saefudin. Sebelumnya, pada fase kepulangan ke Tanah Air, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mengingatkan jemaah untuk mematuhi aturan penerbangan agar kepulangan berjalan lancar. "Jemaah sudah diingatkan untuk tidak membawa bawaan tambahan sebelumnya, tapi ternyata masih banyak yang tak mematuhi,” kata Ubaidillah pelaksana Seksi Perlindungan Jemaah Daker Bandara Dia mengungkapkan, barang-barang tercecer dari jemaah akan disisir petugas Indonesia dan didata semisal ada temuan barang-barang berharga. Temuan itu nantinya dikumpulkan dan diserahkan ke Daker Bandara untuk diinventarisasi. Sementara Chief Leader Saudia di Bandara King Abdul Aziz, M Yusuf Sunardi mengatakan, jemaah hanya boleh membawa koper bagasi seberat 32 kilogram yang diangkut pihak kargo dari hotel di Mekah. "Sedangkan untuk dibawa ke pesawat, mereka hanya dibolehkan membawa tas jinjing seberat tujuh kilogram dan tas kecil berisi paspor dan surat berharga," tandasnya. (esy/jpnn)
Sumber: