Prabowo-AHY Makin Matang
JAKARTA-Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan membenarkan Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu kembali dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (7/8) kemarin. Menurut Hinca, pertemuan hanya membahas update perkembangan politik terkini, di masa pendaftaran calon presiden-calon wakil presiden di Pilpres 2019 pada 4-10 Agustus. "Pertemuannya kemarin, itu membahas update saja terkait perkembangan terkini," ujar Hinca kepada JPNN.com, Rabu (8/8). Saat ditanya, apakah pertemuan itu untuk semakin mematangkan peluang Prabowo berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Hinca belum memberi penjelasan lebih rinci. "Pokoknya handphone (telepon genggam) jangan dimatikan, nanti kami kasih tahu," ucapnya. Demikian juga saat kembali didesak pertanyaan yang sama, anggota Komisi III DPR ini justru balik bertanya kepada JPNN.com, siapa kira-kira nama yang pantas menjadi cawapres pendamping Prabowo. "Kalau itu yang kau bilang (Prabowo-AHY) pesan lah kopimu, minum kopi lah, santai-santai dulu di situ," ucapnya. Meski demikian, Hinca belum berani memberi keterangan lebih jauh. Dia hanya menyatakan akan memberi informasi terkait perkembangan terbaru sekitar Pukul 19.00 atau 20.00 WIB, Rabu malam. Waketum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan, pertemuan empat mata itu membahas perkembangan nama-nama cawapres yang masuk kantong Prabowo. Nama Salim Segaf Al-Jufri dan Ustadz Abdul Somad sebagai rekomendasi ijtima ulama Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) turut dibahas. Lalu nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak ketinggalan dibicarakan. Menurut Fadli, Prabowo akan mengumumkan pendampingnya pada Kamis (9/8). Ini sekaligus menepis kabar yang menyebut Prabowo akan umumkan cawapres pada Rabu (8/8). "Insyaallah besok malam sudah ada keputusan. Mudah-mudahan bisa deklarasikan pada hari Kamis dan tentu pendaftaran kan deadline-nya hari Jumat," tutur Fadli. Dia menegaskan, keputusan ini sudah mengeksplorasi semua aspirasi dari Demokrat, PAN dan PKS termasuk hasil Ijtima ulama. Meski begitu Fadli enggan menyebut nama cawapres yang telah dikantongi ketua umumnya itu. "Tunggulah sebentar," pungkasnya. (jpg/esa)
Sumber: