Hari Ini Prabowo Umumkan Cawapres?
Kubu koalisi Prabowo Subianto juga semakin mematangkan diri. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono mengatakan, rencananya hari ini Prabowo akan mengumumkan cawapresnya. Namun, dia tidak mau membuka siapa sosok yang akan menjadi pendamping ketua umum Partai Gerindra itu. Jika hari ini diumumkan, maka kemungkinan pada 10 Agustus nanti, akan dilakukan deklarasi capres – cawapres yang akan diusung Partai Gerindra bersama rekan koalisinya. “Yang pasti sudah ada satu nama di tangan Prabowo,” ucap Arief saat datang ke kantor KPU kemarin. Dua cawapres sudah mengerucut. Santer terdengar, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terkuat. Prabowo Subianto akan memilih salah satunya. Kemarin siang, Prabowo Subianto diam-diam kembali menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan tertutup itu dibenarkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Muzani mengatakan pertemuan dua tokoh tersebut dilakukan di kediaman SBY, kawasan Mega Kuningan, siang tadi. "Iya tadi Pak Prabowo berjumpa dengan Pak SBY," ujar Muzani di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (7/8). Menurut Muzani yang merupakan Wakil Ketua MPR itu, pertemuan tertutup itu membicarakan masalah cawapres yang bakal mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang. "Itu bukan bicara sayur lodeh. Itu bicara soal capres dan cawapres," katanya. Namun demikian, soal siapa nama cawapres yang bakal mendampingi Prabowo Subianto. Muzani enggan mengatakannya. Dia meminta awak media untuk sabar sosok cawapres pria berjuluk 08 ini. Pertemuan dengan SBY juga dikatakan Muzani adalah hal yang biasa saja. Pasalnya Prabowo juga intens menjalin komunikasi dengan Presiden PKS Sohibul Iman dan juga Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. "Sudah berapa kali ke PKS, Pak Amien dan berkali-kali dengan Pak SBY," pungkasnya. Meski belum mengambil keputusan resmi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan masih angkat bicara terkait figur cawapres untuk Prabowo. Zulkifli menyebut bahwa partainya mengusulkan Ustad Abdul Somad (UAS) sebagai pendamping Prabowo. Menurut Zulkifli, sikap itu sudah disampaikan PAN saat pertemuan dengan GNPF Ulama dan FPI di kediaman Prabowo. "Kalau dari kami (PAN) ingin UAS (Ustad Abdul Somad, red). Ini jalan tengah," kata Ketua MPR RI itu. Zulkifli menyebut, sosok UAS bisa menjadi solusi cawapres Prabowo, di tengah kengototan masing-masing partai yang memperjuangkan tokoh mereka. Lagipula, pembahasan cawapres sudah mengalami beberapa putaran, tapi tidak ada titik temunya. "Mungkin jalan tengah dicari yang bisa memperkuat kandidat, tapi tidak berparpol. Jadi kami inginkan UAS dampingi Pak Prabowo," tegas Zulkifli. Di sisi lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak pagi hingga petang kemarin menggelar musyawarah istimewa Majelis Syuro. Musyawarah yang digelar di kantor DPP PKS itu khusus membahas berbagai dinamika yang terkait kontestasi pilpres. Sekitar pukul 19.00, Presiden PKS M Sohibul Iman didampingi Sekjen Mustafa Kamal dan sejumlah pengurus PKS menyampaikan hasil musyawarah istimewa itu. Sohibul menyebut, ada tiga poin yang menjadi inti keputusan Majelis Syuro. Majelis Syuro memastikan bahwa PKS tidak memiliki niat sedikitpun untuk berpindah koalisi ke kubu pemerintah. "PKS akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat, yang menginginkan pergantian kepemimpinan nasional," kata Sohibul. Poin kedua keputusan Majelis Syuro PKS adalah tetap mengawal hasil pembahasan Majelis Syuro sebelumnya, yang memutus sembilan kader menjadi capres dan cawapres dalam koalisi. Selain itu, PKS mengawal hasil ijtima GNPF Ulama, yang merekomendasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri maupun Abdul Somad sebagai cawapres Prabowo. "Poin ketiga, Majelis Syuro memberi mandat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS untuk membangun komunikasi dengan partai untuk membentuk koalisi," kata Sohibul. Terkait poin kedua, Sohibul menyatakan ada irisan antara keputusan Majelis Syuro dengan Ijtima Ulama terkait figur Salim. Namun, PKS dalam hal ini juga memberi dukungan, seandainya nanti yang terpilih sebagai cawapres adalah Abdul Somad. "Dalam titik ini (rekomendasi Ijtima Ulama, red), siapapun nanti yang jadi cawapres pak Prabowo, kami tidak masalah. Itu masih masuk koridor keputusan Majelis Syuro," kata Sohibul. Dalam hal komunikasi PKS dengan Gerindra, Sohibul juga menegaskan bahwa kedua partai secara de fakto telah berkoalisi. Namun, koalisi de fakto juga harus ditegaskan menjadi koalisi de jure. PKS dalam hal ini menunggu kepastian dari Prabowo. "Saat ini pak Prabowo kan pegang bola, tapi belum jelas mau dilempar ke UAS atau Habib Salim, disitulah kami terus melakukan komunikasi," tegas Sohibul. Sohibul menambahkan, hasil pembahasan Majelis Syuro ini juga sudah dikomunikasikan, kendati tidak bertemu secara fisik. Tidak hanya kepada partai koalisi, Sohibul juga melakukan komunikasi dengan kandidat cawapres. "Tadi sambil musyawarah saya juga komunikasi dengan UAS. Di sisa tiga hari ini, boleh jadi perubahannya tidak jam per jam, tapi juga menit per menit," tandasnya. (lum/far/bay)
Sumber: